Cegah Penyakit Tak Menular, Dinkes Kota Mojokerto Kampanye Makan Sabu

Dorong Kampanye Berpola Hidup Sehat

Tingkat konsumsi.masyarakat akan sayur dan buah (Sabu) di Indonesia hingga kini masih relatif rendah. Padahal sayur dan buah merupakan sumber nutrisi yang sangat baik untuk keehatan, juga untuk tumbuh kembang anak.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat makan sabu ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto menggelar seminar kesehatan di Ayola Hotel, Rabu (07/11) dengan menghadirkan DR dr Tan Shot Yen, pakar gizi dan konsultan kesehatan tingkat nasional.

Seminar kesehatan yang mengangkat tema “Cegah Penyakit Tidak Menular Sebelum Petaka Menjalar” ini diikuti petugas dari Puskesmas, Rumah Sakit dan pemerhati kesehatan di Mojokerto.

DR dr Tan Shot Yen, pakar gizi yang juga kerap menjadi narasumber di TV Nasional mengatakan, kebiasaan pola makan masyarakat Indonesia yang cenderung kurang sehat harus segera dirubah. Agar penyakit tudak menular (PTM) bisa dicegah.

“Petugas kesehatan harus memahami seperti apa makanan yang sehat dan bagaimana cara menyampaikannya ke masyarakat. Semua harus kreatif dan Inovatif,” ungkapnya.

Dokter Tan mencontohkan, anak-anak di posyandu selalu diberi bubur kacang hijau. Pertanyaannya, mengapa harus bubur selalu kacang hijau. “Masih banyak makanan yang sehat yang bisa diberikan untuk tumbuh kembang si anak, semua sayur, buah dan ikan itu sumber nutrisi,” terangnya.

Dokter Tan juga menyarankan agar para ibu selalu memberi makanan sehat kepada anaknya dan tidak ketergantungan dengan makanan yang digoreng. “Makanan itu tidak harus digoreng, bisa dikukus, bisa dipanggang atau di sup,” tambahnya.

Selain itu, dokter Tan juga meminta agar masyarakat merubah kebiasaan menyukai makanan olahan, karena secara kandungan di dalamnya sudah banyak berkurang. “Opor ayam jelas lebih bagus kandungan gizinya daripada sup sosis ayam, tapi banyak yang lebih suka sup sosis yang kelihatan jernih dan cantik,” ularnya.

Menurut dokter Tan, untuk mencegah penyakit yang tidak menular harus dilakukan kampanye hidup sehat, seperti membiasakan makan sayur dan buah, serta memberi informasi kepada masyarakat mengenai makanan sehat yang banyak berada di sekitar kita.

Sementara Christiana Indah Wahyu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto mengatakan, gerakan masyarakat makan sayur buah, periksa kesehatan dan aktifitas fisik (Germas Sabu Perak) di Kota Mojokerto harus terus dikampanyekan.

“Dengan seminar ini, saya berharap kampanye Germas Sabu Perak bisa lebih dioptimalkan. Sehingga warga Kota Mojokerto akan terbiasa berpola hidup sehat dan endingnya PTM bisa dicegah,” pungkasnya.(sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :