Pasien DBD di Mojokerto Membludak, Didominasi Anak Usia 1-7 tahun

Pasien di RS Sakinah Capai 100 Persen

Masyarakat Mojokerto benar-benar harus waspada terhadap mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Karena hingga saat ini tercatat cukup banyak warga yang terserang DBD dan didominasi anak usia 1-7 tahun.

Informasi yang dihinpun suaramojokerto.com, banyaknya penderita DBD ini terlihat dari informasi dari masyarakat serta data dari rumah sakit. Seperti baru-baru ini warga Desa/Kecamatan Puri mengaku warganya banyak terserang DBD hingga akhirnya melakukan fogging mandiri.

Hal yang sama juga dilaporkan pak Suwani, asal Karang Kedawang, Kecamatan Sooko yang juga mengaku banyak warga yang terserang DBD. “Disini sudah banyak warga terserang DBD, sebagian sudah pulang dari rumah sakit dan masih ada beberapa yang masih dirawat di RSUD, semalem saya baru saja menjenguknya,” ungkapnya.

Banyaknya temuan pasien DBD juga dibenarkan oleh pihak rumah sakit. Salah satunya RSI Sakinah yang berada di jalan RA Basuni, Sooko yang menyatakan 100 persen pasien yang baru masuk di bulan januari adalah pasien DBD. Baik dari wilayah Jombang, Kabupaten Mojokerto, juga dari Kota Mojokerto.

Nunuk Kurniati, Kepala Seksi Perawatan RSI Sakinah mengatakan, sebagian besar pasien DBD yang menjalani rawat ini adalah anak-anak. “Rata-rata pasien yang masuk di RSI Sakinah, sebelumnya sudah menjalani perawatan di rumah atau ke dokter sekitar, baru setelah 3 sampai 4 hari belum sembuh baru masuk kesini,” ungkapnya.

Nunuk juga menjelaskan, banyaknya kasus DBD yang menyerang anak-anak ini dikarenakan daya tahan tubuh mereka masih lemah atau sistem imunnya belum terbentuk, sehingga mereka mudah terserang. “Rata-rata mereka masih berusia 1 sampai 7 tahun,” terangnya.

Masih kata Nunuk, gejala awal seseorang terkena DBD yang harus diwaspadai bukan pada tensi panas terhadap anak, melainkan rasa sakit di perutnya. “Kalau anak merasa mual dan sakit serta badannya sakit semuanya, maka itu yang harus di waspadai,” tambahnya.

Gejala awal penyakit DBD memang hampir sama dengan penyakit tifes, namun kepastiannya harus menunggu diagnosa dan hasil tes laboratorium. “Untuk mencegahnya memang harus PSN dengan 3M plus, namun yang juga penting adalah menjaga kekebalan tubuh dengan memberi asupan gizi dan vitamin bagi anak agar tak mudah terserang berbagai penyakit,” pungkasnya.(sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :