Sulap Ban Bekas Jadi Pot Unik, Warga Mojokerto Raup Jutaan Rupiah

Keuntungan Mencapai 80 Persen

Berbekal kreatifitas dan keuletan, seorang pria asal Mojokerto berhasil meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah hanya dengan menyulap ban bekas menjadi berbagai karya unik. Dia adalah Djanuri (40) Warga Dusun Gayaman RT 3, RW 1, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Djanuri menggeluti usaha sebagai pengerajin ban bekas sejak tahun lalu. Dia berhasil merubah ban bekas menjadi berbagai benda ramah lingkungan, seperti tong sampah, pot bunga, sofa maupun hiasan taman hingga omsetnya mencapai Rp 6 juta sampai Rp7 juta per bulan.

Djanuri menceritakan, ide awal membuat karya kreatif ban bekas ini muncul ketika melihat program pemerintah untuk melakukan penghijauan. “Warga membeli pot dari bahan semen ternyata tidak bertahan lama. Kemudian saya lihat banyak ban berserakan, dan akhirnya saya olah menjadi seperti ini,” ungkapnya.

Untuk bisa membuat berbagai karya dari ban bekas, Djainuri mengaku belajar secara otodidak dari youtube. Setelah berhasil membuatnya, lalu dijual melalui teman. “Ternyata responnya cukup bagus, sehingga saya kembangkan hingga sekarang,” tambahnya.

Djanuri juga mengatakan, kreasinya ini banyak diminati lembaga sekolah dan desa yang sedang mengadakan penghijauan. “Bentuknya macam-macam, ada tong sampah, sofa dan pot bunga. Juga bisa pesansesuai permintaan, seperti ayunan dan hiasan taman,” terangnya.

Untuk bahan bakunya, Djainuri menggunakan semua jenis ban bekas bagian luar, mulai dari ban sepeda motor hingga ban bekas truk. “Ban bakas ini saya dapat dari beberapa tambal ban di pinggir jalan. Harganya, kalau ban motor Rp1000 per biji, kalau ban mobil antara Rp 3000 hingga Rp 5000 per biji,” ujarnya.

Untuk satu ban bekas motor, Djainuri bisa menyulapnya menjadi satu pot bunga yang dijual dengan harga Rp 30 ribu. Kalau ban mobil bisa diolah menjadi sofa, pot bunga dan tempat sampah. “Satu ban jadi satu pot bunga seharga Rp 70 ribu, tempat sampah Rp 95 ribu, sofa 350 ribu. Kalau satu set sofa seharga Rp1 juta, isi dua kursi dan satu meja,” imbuhnya.

Saat ini Djanuri memiliki 5 orang karyawan, dan untuk pemasarannya barang kerajinan miliknya, banyak dilakukan melalui online dan reseller. Djanuri mengaku rata-rata bisa mengerjakan 15 pot bunga, 10 sampah dan 2 set sofa dengan omset Rp 6 juta hingga Rp 7 juta per bulan.(sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :