Meskipun kontrak pengelolaan kerjasama wisata pemandian Sekarsari di Kota Mojokerto berakhir hingga akhir tahun nanti. Namun Pemkot Mojokerto secara resmi memgambil alih dan menutup wisata pemandian legendaris yang sudah berusia puluhan tahun tersebut.
Kepada suaramojokerto.com, Ika Puspitasari, Walikota Mojokerto mengatakan, penutupan lokasi pemandian tersebut karena pihak pengelola dinilai telah melakikan wan prestasi atau tidak memenuhi kewajiban sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian.
Menurut Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto, wan prestasi yang dimaksud diantaranya pihak pengelola diam-diam telah mengalihkan pengelolaan ke pihak ketiga tanpa pemberitahuan.
“Pengelolanya kan sudah meninggal, namun diam-dian sekarang sudaj berganti pengelola,” ungkapnya.
Selain itu, pihak pengelola juga sudah cukup lama tidak membayar restribusi hingga memiliki tunggakan sekitar Rp 170 juta. “Sudah ditagih tapi tidak mau membayar,” tambahnya.
Dengan berbagai pertinbangan tersebut, pihak Pemkot akhirnya mengambil alih dan menutup kegiatan wisata di pemandian Sekarsari dan akan dibangun dengan design baru yang lebih kekinian.
Sekedar informasi, pemandian Sekarsari berada di Jalan Mpu Nala No 2 Kota Mojokerto. Lokasi wisata ini berusia sekitar 50 tahun dan sempat menjadi maskot Kota Mojokerto puluhan tahun silam.
Di lokasi wisata yang tidak berkembang ini, Pemkot Mojokerto menyiapkan sebuah konsep untuk membangkitkan wisata di Mojokerto yang saat ini masih dalam tahap perencanaan.(sma/udi)
Baca juga :