Dorong Pemkab Terapkan e-Mutasi, DPRD Kabupaten Mojokerto Studi Banding ke Semarang

Komisi I DPRD Kabupaten Mojokerto berkunjung ke DPRD Kota Semarang. Dewan melakukan studi banding terkait kepegawaian serta tupoksi komisi bidang pemerintahan.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, rombongan kunjungan Komisi Bidang Pemerintahan tersebut dipimpin Khusairin. Mereka tiba di kantor DPRD Kota Semarang, Kamis (13/06/2019).

Khusairin mengatakan, kunjungan kali ini sebagai studi banding, terkait kepegawaian dan tupoksi komisi bidang pemerintahan. “Pemkot Semarang sudah menerapkan sistem aplikasi elektronik mutasi (e-mutasi) yang secara otomatis terhubung seluruh OPD di lingkungan Pemkot Semarang,” katanya.

Kata Khusairin, sistem aplikasi elektronik mutasi ini, data-data seluruh pegawai setiap OPD dihubungkan dengan aplikasi tersebut, melalui sistem informasi manajemen kepegawaian (Simpeg) yang ada dilingkungan Pemkot Semarang.

Dari aplikasi itu, siapapun bisa melihat seluruh data kepegawaian secara rinci, nyata, akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan untuk kebutuhan internal bisa diketahui OPD mana yang kelebihan atau kekurangan pegawai.

“Setidaknya nanti bisa dijadikan bahan pertimbangan kepala daerah dalam perekrutan, mutasi, maupun pendataan jumlah kepegawaian,” jelas Khusairin yang juga Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto.

Untuk urusan kepegawaian di lingkup Kota Semarang, kini tidak lagi bersistem manual yang sering terdapat kendala, baik waktu tenaga maupun lainnya. “Cukup lihat aplikasi e-mutasi untuk cek status pegawai tersebut, sebelum simulasi atau dialihtugaskan ke OPD lainnya,” terangnya.

Secara umum, aplikasi itu sengaja dihadirkan untuk mengetahui secara nyata tata kelola pengembangan karir para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang.

Melalui aplikasi itu, kini bisa melihat OPD mana yang pejabat pelaksananya masih mengalami kekurangan serta sebaliknya. “Dari situ kemudian akan diusulkan kepada Sekdakot Semarang untuk melakukan redistribusi (mutasi) tugas pegawai, dimana itu semua bertujuan agar semakin merata dalam pendistribusian pegawai,” tandasnya. (adm/ADV)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :