Sembilan Kampung Tangguh Covid-19 di Mojokerto Terima Bantuan APD dan Logistik, Ini Rinciannya

Sebanyak sembilan Kampung Tangguh Covid-19 di Kabupaten mendapatkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dan logistik dari Pemkab setempat. Penyerahan bantuan APD tersebut dilakukan langsung oleh Pungkasiadi, Bupati Mojokerto. Diantaranya, Kecamatan Sooko (Desa Sooko, Jampirogo dan Wringinrejo), Kecamatan Trowulan (Desa Wonorejo, Kejagan dan Bejijong), serta Kecamatan Puri (Desa Puri, Balongmojo dan Kenanten).

Sejumlah bantuan logistik penanggulangan Covid-19 yang diserahkan per kampung antara lain 200 kg beras, 250 masker kain, 5 liter disinfekten, 5 liter handsanitizer, 5 liter sabun cuci tangan, 4 APD serta 1 unit wastafel portable.

Pungkasiadi, Bupati Mojokerto mengatakan, Kampung Tangguh Covid-19 itu bertujuan untuk mempercepat pemutusan rantai penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Seperti rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, menghindari kerumunan, selalu menjaga jarak, dan tetap melakukan aktivitas di rumah saja.

“Kampung Tangguh Covid-19 dibentuk untuk mengedepankan kedisiplinan, kemandirian dan gotong royong di hulu yakni desa-desa, dalam upaya mencegah maupun memutus mata rantai pandemi Covid-19. Kampung Tangguh harus jalan, karena ini bisa kita sebut sebagai bentuk kemandirian desa” terangnya, Rabu pagi (3/6/2020) .

Kampung Tangguh Covid-19 sendiri dibentuk secara swadaya, oleh dan untuk desa itu sendiri. Dalam pelaksanaannya, Kampung Tangguh Covid-19 minimal memiliki 3 satgas. Yakni satgas tangguh kesehatan, satgas tangguh pangan dan satgas peduli (edukasi, budaya dan psikologi). Pemkab Mojokerto pun telah melakukan berbagai upaya penanggulangan Covid-19, dengan melaksanakan jaring pengaman sosial, hingga menjaga kondisi sosial dan ekonomi supaya tetap stabil. Semua upaya itu juga membutuhkan kerjasama dan sinergi dengan semua elemen masyarakat.

“Pemerintah Daerah terus berupaya secara bertahap, melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Kita juga siapkan jaring pengaman sosial, perekonomian, dan meningkatan keamanan. Kita dorong terus masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan patuh protokol kesehatan. Itu semua bagian dari upaya kita bersama mencegah penyebaran covid-19,” jelasnya.

Pungkasiadi juga menegaskan, saat ini Pemkab Mojokerto masih menunggu instruksi pusat, terkait penerapan tatanan hidup baru atau new normal yang merupakan bagian dari upaya untuk hidup tetap produktif, di tengah pandemi Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan selesainya. Untuk itu, pusat dan daerah harus paralel bangkit bersama menciptakan iklim kondusif.

“Saat ini kita sedang mempersiapkan new normal, seperti yang diinstruksikan pusat. Kita akan mulai siapkan di beberapa titik untuk penerapannya. New normal ini ditujukan bagi kita semua, agar tetap hidup produktif namun dengan menerapkan protokol kesehatan agar jangan sampai terinfeksi covid-19,” tandasnya. (sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :