Warga Pinggiran Mojokerto suka Kawin Muda

Minat Kuliah masih Rendah

Ini adalah sebuah fakta, kalau warga yang tinggal di kawasan pinggiran di Kota Mojokerto lebih dominan menikah dibawah umur alias pernikahan dini. Salah satunya ada kelurahan Blooto, Prajurit Kulon.

Data Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Mojokerto menyatakan, sejak tahun 2015 lalu angka pernikahan dini cukup tinggi mencapai 51,2 persen.

“data tahun 2015 dan 2016 pernikahan dini diatas 50 persen, tahun ini data per bulan April sudah mencapai 19 persen dan mayoritas warga dikawasan pinggiran.” Ungkap M Ali Imron, Kepala DP3A-KB.

Imron juga mengatakan, fenomena kawin dini yang paling banyak terjadi di Kelurahan Blooto, Prajurit Kulon. Kebanyakan mata pencaharian mereka petani dan pekerja home industri sepatu. “Setelah lulus SMA mereka langsung kerja di home industri sebagai pekerja kasar, sehingga pola pikir mereka setelah kerja ya menikah.” Kata Imron.

Untuk mengatasi masalah kawin dini ini, Bulan depan DP3A-KB akan menggencarkan sosialisasi dampak negatif kawin dini, juga mendirikan kampung KB di Blooto dan lingkungan Kedung kwali, kelurahan Miji.

“Faktor pendorong kawin dini diantaranya kemajuan teknologi internet yang mudah diakses, pemahaman reproduksi rendah, dana tidak punya motivasi kuliah.” terang Imron.(sma)

Baca juga :