Polemik Air Panas Pacet Mojokerto kian Meruncing

Disporabudpar Surati Direktur Perhutani di Jakarta

Setelah dikritisi DPRD terkait maraknya pungli dan kebocoran PAD di wana wisata air panas Pacet Mojokerto, kini Polemik pengelolaan wisata andalan Pemkab itu semakin meruncing, ditambah lagi Disporabudpar juga ingin merombak pengelolaan wana wisata air panas menjadi managemen tunggal.

Djoko Widjayanto, kepala Disporabudpar Kabupaten Mojokerto mengatakan, pertemuan Disporabudpar dengan Perhutani kamis (28/09) belum menemukan titik temu tentang kesepakatan pengelolaan wana wisata air panas Pacet. “Karena belum ada kesepakatan, akan kita melayangkan surat ke direktur perum perhutani di Jakarta, yang dilampiri dengan notulen rapat bersama pihak perhutani di Mojokerto.” Ungkapnya.

Kata Joko, dalam surat itu ada dua hal penting yang disampaikan Disporabudpar, diantaranya keinginan Pemkab untuk mengembalikan 50 persen dari pendapatan dikembalikan untuk pengembangan wana wisata, serta adanya management tunggal  dalam pengelolaan wana wisata air panas Pacet. “Kalau soal prosentase tetap mengacu perjanjian, tapi kita minta 50 persen pendapatan digunakan untuk pengembangan wana wisata.” Tambahnya.

Dalam perjanjian tentang bagi hasil, untuk wana wisata Padusan Pacet 57,5 persen perhutani, 42,5 persen Pemkab. Sedangkan untuk pemandian air panasnya ada 5 persen untuk desa padusan.

Seperti diketahui, setelah dinilai dewan di wisata air panas banyak pungli, khususnya pada malam hari, petugas merasa tersinggung hingga muncul polemik bahkan sempat ada sabotase penutupan pemandian pada malam hari.(sma)

Baca juga :