Warga Mojokerto harus waspada dengan penyakit difteri, karena penyakit ini sangat menular dan kalau tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan kematian.
Di Mojokerto, setelah ditemukan bocah berusia 4,5 tahun didiagnosa Suspect Difteri dirawat di ruang isolasi RSUD Soekandar Mojosari. Kali ini, ditemukan lagi orang dewasa atas nama AN berusia 41 tahun, asal Ngabar Jetis, Mojokerto yang juga didiagnosa suspect difteri.
Saat ini, AN yang kerja di PT Mertex dirawat secara intensif di RSI Sakinah, Mojokerto, Minggu (17/12), dia mengaku panas tinggi sejak pulang dari Jakarta Rabu lalu, (13/12), selain panas, tenggorokannya juga mengalami nyeri dan sangat sakit.
Sementara beberapa waktu lalu, bocah atas nama SA asal Kecamatan Bangsal juga harus dirawat diruang Isolasi RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari.
Anggono R. Arfianto, Dokter Spesialis Anak RSUD Prof dr Seokandar mengatakan, Difteri adalah penyakit yang disebabkan bakteri corynebacterium diphteriae dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak.
Kata Dokter Anggono, Difteri memiliki masa inkubasi 2-5 hari dan sangat menular, sehingga pasien Suspect Difteri harus dirawat di ruang isolasi. “Ini SOP untuk mencegah penularan, sebab difteri merupakan penyakit yang sangat mudah menular.” Terangnya.
Anggono juga mengatakan, gejala penyakit difteri ditandai dengan gejala infeksi di saluran pernafasan, bahkan hingga terjadi radang di tenggorokan. “Gejalanya panas tinggi, nyeri telan di tenggorokan, muncul batuk pilek, kalau tidak segera ditangani difteri bisa menyebabkan komplikasi berat dan berujung pada kematian.” Pungkasnya.(sma)
Baca juga :