Kejari Mojokerto bakal mengawasi kesehatan Kiai Masrihan Asyari, pengasuh Pondok Pesantren Robithotul Ulum, Jatirejo terpidana umroh fiktif yang mengaku sakit saat akan dieksekusi.
Sebelumnya, eksekusi Kiai kondang ini terhambat lantaran ada surat keterangan sakit yang dikeluarkan RSI Sakinah, diduga RSI ini mempunyai kedekatan dengan Kiai Masrihan, yang merupakan tokoh NU.
Oktario Hutapea, Kasi Intel Kejari Mojokerto mengatakan,dalam keterangan sakit yang dikeluarkan RSI di Mojokerto itu menyatakan bahwa Kiai Masrihan memerlukan waktu istirahat, dan ada batas waktunya. “Dalam surat itu ada batas waktu istirahatnya kok, dan kalau sudah habis akan segera kita eksekusi.” Katanya.
Ketika disinggung soal melibatkan tim dokter independen, Oktario mengatakan sangat mungkin itu dilakukan untuk mengecek kondisi kesehatan yang sebenarnya. “Bisa saja melibatkan dokter independent, tapi itu nanti, sekarang kita pantau aja dulu.” Pungkasnya.
Sementara informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, surat keterangan sakit yang dikeluarkan RSI Sakinah kabarnya masa berlakunya sudah habis, bahkan Kiai kondang itu sempat meminta surat yang kedua tapi ditolak.(sma)
Baca juga :