Warga Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto rame-rame menanam pohon pisang ditengah jalan Senin (25/12), z padahal jalan ini merupakan akses utama ke situs Candi Brahu.
Aksi warga ini sebagai bentuk protes pada pemerintah karena jalan yang sering dilewati wisatawan ke candi Brahu ini rusak parah dan selalu digenangi air kalau hujan, bahkan sering menimbulkan korban jiwa.
Dari pantauan suaramojokerto.com, ada beberapa pohon pisang yang ditanam berjajar di tengah jalan dan akses menuju situs candi Brahu pun ditutup, dengan diberi tanda arah panah belok kanan. Wisatawan yang akan ke candi Brahu harus memutar sekitar satu kilometer.
Supiyo, Ketua RT 2 Beijing, Trowulan ketika dikonfirmasi di rumahnya mengaku kalau aksi yang dilakukan warga ini diikuti oleh tiga RT. “Warga meminta jalan ini segera diperbaiki, karena sudah sering makan korban.” ungkapnya.
Supiyo juga mengatakan, warga sudah berkali-kali menyampaikan hal ini ke perangkat desa, tapi tidak diperhatikan. “Jalanan ini, kalau hujan selalu digenangi air 30-40 cm dan ketika mobil lewat rumah warga terkena imbas, karena kesal akhirnya warga melakukan aksi ini.” Pungkasnya.(fam/udi)
Baca juga :