Amankan Pilwali Mojokerto, Polisi Ancam Tembak Provokator

Simulasi Pengamanan Pilkada Mojokerto

Polres Mojokerto Kota siap mengamankan jalannya Pilwali Mojokerto 2018, dengan mengerahkan kekuatan penuh dengan back up Brimob Polda Jatim dan Kodim 0815 Mojokerto.

Kesiapan pengamanan Pilkada ini ditunjukkan melalui simulasi pengamanan Pilkada yang digelar di lapangan Raden Wijaya, Surodinawan, Prajurit Kulon, Mojokerto. Simulasi ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Mojokerto, Rabu (17/01).

AKBP Pudji Hendro Wibowo, Kapolres Mojokerto Kota mengatakan, pihaknya sudah memetakan potensi kerawanan yang bakal terjadi dalam pilkada 2018, mulai dari tahapan penetapan calon, coblosan hingga pasca pilkada.

“Simulasi ini menggambarkan kesiapan kita menghadapi potensi kerawanan yang bakal muncul, ada beberapa tahapan yang menjadi atensi petugas keamanan, mulai dari tahap penetapan paslon, kampanye, hari tenang, pencoblosan hingga pasca pilkada,” terangnya.

Kapolresta juga mengatakan, dalam pengamanan pilkada ini petugas dibekali dengan senjata api dan peluru tajam yang digunakan untuk melumpuhkan provokator. “Senjata ini untuk melumpuhkan bukan mematikan, tapi penggunaannya harus sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku,” tegasnya.

Kata Kapolres, Prosedur yang dimaksudkan sesuai digambarkan dalam simulasi pengamanan pilkada. “Diawali petugas negosiasi untuk melakuan pendekatan, jika tidak berhasil akan dilakukan upaya memundurkan massa dengan pasukan Dalmas,” tambah Kapolres.

Kalau masih belum berhasil, upaya selanjutnya akan dilakukan penangkapan provokator, “kalau semua upaya meredam masa gagal, maka diperbolehkan menggunakan peluru tajam, tapi sifatnya hanya melumpuhkan,” pungkasnya.

Simulasi pengamanan Pilkada ini dihadiri Walikita Mojokerto, Mas’ud Yunus dan jajaran Muspida Kota Mojokerto, serta tokoh masyarakat.(sma)

Baca juga :