Event internasional Tour de Indonesia (TdI) yang berlangsung mewah tahun ini menyisakan kenangan tersendiri bagi Bagus Rahmat Kurniawan, warga Sentanan Kota Mojokerto, selama tiga tahun menjadi driver juri TdI, tahun ini paling meriah.
Kepada suaramojokerto.com Bagus satu-satunya arek Mojokerto yang masuk kepanitiaan TdI menceritakan serunya menjadi driver juri bertaraf internasional, karena harus jeli melihat situasi balapan kalau tidak justru bisa menabrak si pembalap.
“Total Driver ada 48, tapi khusus driver juri hanya ada 4 yang dipilih secara selektif dan sangat ketat,” ungkap bagus yang mengaku ingin menjadi driver event balap sepeda di korea.
Dalam event Tour de Indonesia ini, bagus bertugas menjadi driver juri mulai dari etape I hingga etape IV dan dia merasa bangga bisa masuk dalam time event berlisensi internasional ini.
“menariknya karena event ini sangat bergengsi, juga menambah banyak pengalaman dan menambah banyak relasi,” tutur pria berumur 33 tahun yang sehari-harinya berprofesi sebagai tour guide ini.
Sementara mengenai kesulitan menjadi driver juri TdI diantaranya kepekaan mengantarkan juri mendekati pembalap saat juri melakukan penilaian melalui sun roof mobil, “saat penjurian, juri kan berdiri melalui sun roof mobil dan kita harus membawa sedekat mungkin dengan pembalap, karena juri akan menilai secara detail baik kecepatan, teknik mengayuh termasuk ketika pembalap mengambil makanan (feeding),” terangnya.
Bagus juga mengatakan, setiap driver juga dievaluasi kalau nilainya tidak bagus atau tidak sesuai dengan keinginan juri bisa langsung dicoret, “Alhamdulillah, di setiap penilaian driver saya mendapat B+,” ujar Bagus, yang mengaku pernah gagal ketika ikut seleksi sebagai driver event balap sepeda di Arab Saudi.(sma)
Baca juga :