Pemkot Mojokerto harus belajar banyak tentang proses lelang, karena hingga masuk bulan keempat baru satu pengadaan yang di lelang secara online, itupun hanya pengadaan ATK.
Data yang dihimpun suaramojokerto.com, di website lelang milik Pemkot www.lpse.mojokertokota.go.id hanya ada lelang satu proyek, sedangkan di waktu yang sama, Pemkab Mojokerto sudah menggelar lelang 89 proyek.
Agoes Heri Santoso, Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) mengakui hanya sedikit dokumen lelang yang masuk ke ULP, dan keterlambatan ini sangat tergantung pada OPD masing-masing. “Saat ini belum banyak mas yang masuk, hanya ada tiga dari PKP,” ungkapnya.
Agus juga mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena ULP hanya bertugas untuk menjual permintaan dari OPD, tapi kalau dari OPD nya tidak mengajukan secara otomatis tidak ada yang bisa diproses. “Kalau ada pengajian lelang ya akan kita proses hingga memunculkan pemenang,” tambahnya.
Sementara informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, lambannya lelang proyek di kota Mojokerto bukan baru kali ini saja, tahun lalu juga sempat terlambat dan diwarnai boikot panitia lelang. Lambannya lelang ini juga berdampak adanya beberapa proyek di Kota Mojokerto yang tertunda bahkan terpaksa dibatalkan.(sma)
Baca juga :