Penggerebekan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di rumah keluarga terduga teroris Sutrisno (55) dan Teguh Oktafianto (26) di Desa Betro, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Kamis (17/5) ternyata sudah terdeteksi kelompok Jamaah Anshorut Daulah (IAD) yang sedang berkembang di Indonesia.
Karena, polisi mendeteksi ada delapan orang kelompok JAD yang berada di dalam rumah keluarga Sutrisno. Termasuk dua orang yang diringkus Densus 88, yakni bapak dan anak alias Sutrino dan Lutvi.
AKBP Sigit Dany Setiyono, Kapolresta Mojokerto mengatakan, ada enam orang dari delapan terduga teroris yang mencium upaya penangkapan densus 88 sehingga mereka memilih untuk kabur dari rumah masing-masing. “Masih ada jaringan lain yang masih beredar di wilayah hukum Polres Mojokerto Mojokerto, enam orang kabur sebelum tim densus datang,” terangnya.
Kata Kapolres, secara umum delapan orang termasuk Sutrisno dan Lutfi memiliki kedekatan satu sama lain dan mempunyai peran yang berbeda dalam menyebarkan ajaran jihad yang dipahami.
Berdasarkan basil identiiikasi Densus, delapan orang di Mojokerto ini masuk dalam jaringan JAD yang berafiliasi langsung dengan ISIS (Islamic State of Iraq-Syria).
Sebelumnya, Sutrisno kerap disebut-sebut sebagai salah tokoh kelompok JAT (Jamaah Anshorut Tauhid) di Mojokerto. Dia kerap mengumpulkan Jamaah, bahkan pernah mau mendirikan pemondokan namun ditentang warga sekitar dan dibunarkan paksa pada tahan 2011 silam.(sma)
Baca juga :