Lonjakan harga telur dan ayam di Mojokerto mendapat perhatian serius dari tim Satgas Pangan, termasuk Kapolres Mojokerto. Bahkan pihak kepolisian akan menyelidiki penyebab kenaikan harga komoditas ini yang dinilai ada kejanggalan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, tim satgas pangan yang terdiri dari Disperindag dan Polres Mojokerto melakukan sidak di Pasar Legi, Mojosari dan peternak, untuk mengetahui secara langsung penyebab lonjakan harga ini.
Harga telur yang normalnya di sekitar Rp 20-22 ribu kini naik hingga Rp 27.500/Kg, sedangkan harga daging ayam yang normalnya di kisaran Rp 30-32 ribu kini tembus di harga Rp 38 ribu/Kg.
AKBP Leonardus Simarmata, Kapolres Mojokerto mengatakan, kenaikan harga ini disebabkan adanya penurunan produksi telur hingga 30 persen, alasannya karena ada larangan penggunaan obat Antibiotic Growth Promoters (AGP). “Kita masih cari penyebabnya, karena larangan ini sejak bulan Januari, rentan waktunya lama,” ungkapnya.
Mengenai apakah ada kemungkinan permainan harga yang dilakukan oleh distributor, Kapolres enggan berkomentar, namun pihaknya akan melakukan penyelidikan dari sisi lainnya.(sma)
Baca juga :