Keberadaan rumah Majapahit di Trowulan, Mojokerto semakin melengkapi ikon wisata budaya di kawasan yang pernah menjadi pusat kerajaan terbesar se- Asia Tenggara ini.
Berbagai situs peninggalan kerajaan Majapahit berupa candi, petilasan dan bangunan-bangunan kuno serta situs-situs bersejarah lainnya sering menjadi jujukan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, ratusan rumah kuno khas Majapahit ini dibangun sejak tahun 2014 lalu oleh Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto di tiga desa, yakni Desa Bejijong, Jatipasar dan Sentonorejo.
Rumah ini dibangun di bagian depan rumah warga yang didesain berdinding batu bata dengan ornamen khas Majapahit. Sekarang, rumah kuno ini dimanfaatkan warga untuk berjualan kopi, juga ada yang disewakan untuk wisatawan.
Kartono Adi, warga Desa Bejijong mengatakan, banyak warga yang sudah mulai menyewakan rumah Majapahit untuk wisatawan. “Tapi, tidak semua rumah Majapahit ini bisa disewa,” ungkapnya.
Kartono Adi juga mengatakan, tarif sewa rumah khas Majapahit bervariatif, namun masih tergolong murah. Karena wisatawan yang ingin menikmati ruma kuno ini cukup membayar Rp 250 ribu untuk semalam.
Selain menikmati nuansa kampung Majapahit, wisatawan juga bisa mengunjungi situs-situs peninggalan Majapahit yang berada di sekitar kampung Majapahit. Misalnya, warga yang menginap di rumah Majapahit di desa Bejijong bisa berkunjung ke Candi Brahu dan Candi Gentong serta ke makam Siti Inggil juga mengunjungi patung raksasa Budha tidur di Maha Vihara Mojopahit.(sma/udi)
Baca juga :