Pemerintah Kabupaten Mojokerto menargetkan angka kemiskinan 1 (satu) digit, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, dalam acara silaturahmi bersama Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI).
Menurut Pungkasiadi, program pembangunan Pemkab Mojokerto berhasil menurunkan prosentase penduduk miskin di Kabupaten Mojokerto. Dari 10,61 persen di tahun 2016, turun menjadi 10,19 persen pada tahun 2017. “Angka ini sudah diatas lebih rendah dari rata-rata angka kemiskinan tingkat propinsi Jawa Timur tahun 2017 sebanyak 11,77 persen,” ungkapnya.
Namun, Wabup juga mengatakan, target penurunan angka kemiskinan dalam lima tahun diharapkan bisa menjadi 1 digit, tepatnya di angka 8 persen. Beberapa kebijakan untuk pengentasan kemiskinan banyak dilakukan, mulai dari sektor pendidikan, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat. “Kami memberi pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG), Pemberdayaan koperasi dan pelaku usaha mikro, ada capacity building bagi dan fasilitasi pemasaran produk,” terangnya.
Wabup juga mengapresiasi MD Kahmi, sebagai salah satu stakeholders dari kalangan akademisi untuk ikut serta menyumbangkan ide dan gagasan pembangunan Kabupaten Mojokerto.(sma/udi)