Rusak Parah, Nasib Wisata Religi “Makam Troloyo” Mojokerto Tak Terawat

Tiang Atap Rapuh dan Rawan Ambruk

Kondisi wisata religi “Makam Troloyo” yang menjadi andalan Pemkab Mojokerto justru tak terurus. Bangunan yang sempat disapu angin dan sudah keropos itu sejak dua tahun lalu hanya dibenahi pada bagian makam, sedangkan di bangunan lainnya termasuk di lorong yang digunakan peziarah melintas nyarisi tak dibenahi.

Dari pantauan suaramojokerto.com, bangunan di kompleks Makam Syekh Jumadil Kubro di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto itu terlihat porak poranda. Bagian atapnya hanya tinggal rangka yang sudah rapuh, gentingnya pun sudah tidak ada, tiang penyangga pun sebagian sudah patah. Kondisi ini, suatu saat bisa saja ambruk.

Padahal Makam Troloyo ini, yang dikenal dengan sesepuh wali songo ini jujukan utama peziarah yang berkunjung ke makam para wali. Dan untuk masuk ke lokasi wisata religi ini, peziarah juga harus membeli karcis.

Muhammad, seorang peziarah mengatakan kondisi ini jelas membuat peziarah merasa tidak nyaman dan takut apabila atap yang rapuh ini tiba-tiba ambruk. “Ya khawatir mas, harus hati-hati kalau bisa tidak melewati lorong, nanti kalau ambruk dan menimpa peziarah siapa yang tanggung jawab,” ungkapnya.

Tidak hanya Muhammad, beberapa peziarah lainnya juga mengatakan hal yang sama dan meminta Pemerintah Kabupaten Mojokerto segera membenahi lokasi wisata religi di Trowulan ini.

Sementara tidak terawatnya bangunan di wisata religi Makam Troloyo di Trowulan ini diperkirakan akan berlangsung lama. Karena dalam APBD 2018, Pemkab Mojokerto tidak menganggarkan pembenahan wisata religi ini.

Namun tidak ada kata terlambat, kalau Pemkab Mojokerto dan DPRD komitmen ingin membenahi wisata religi Makam Troloyo di Trowulan, masih ada solusi dan masih terbuka ruang untuk menganggarannya di tahun 2019.(sma/udi)

Baca juga :