Seorang santri penghafal Al Qur’an di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Desa Sumber Mulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Akibatnya santri leki-laki tersebut tewas di lokasi dan motornya hancur.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, peristiwa ini terjadi Sabtu (05/01/2019) sekitar pukul 08.50 WIB. Korban diketahui bernama Ibnu Nafis (15), warga Sumber Mulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang.
Saidaman (50), pihak keluarga korban mengatakan, Nafis adalah santri di Pondok Pesantren Tebuireng. Saat itu dia baru saja mengantar ayahnya dengan mengendarai sepeda motor Scoopy nopol S 3251 OK. “Dia baru saja mengantarkan ayahnya ke Jelakombo dan mau kembali ke rumahnya,” katanya.
Diduga saat melintasi rel kereta api tanpa palang pintu, korban tidak memperhatikan kanan dan kirinya. Dan saat bersamaan muncup dari arah timur kereta api Dhoho dengan nomor loko 420 jurusan Blitar-Surabaya hingga akhirnya menabrak korban.
Akibat kecelakaan ini, korban bersama motornya terseret hingga beberapa meter dan korban Nafis yang masih kelas 2 SMA ini tewas di lokasi kejadian dan motornya hancur tak berbentuk.
Kasus kecelakaan ini sudah ditangani pihak kepolisian dan sudah dilakukan olah TKP serta penyelidikan. Sedangkan jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Jombang.(sma/udi)
Baca juga :