Banyaknya pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) membuat permintaan trombosit melonjak, sehingga PMI Kota Mojokerto mengaku kewalahan.
Menurut data PMI Kota Mojokerto, setiap tahun permintaan trombosit terus meningkat. Tahun 2017 ada 509 trombosit yang mampu di penuhi, sedangkan tahun 2018 terdapat 590 permintaan trombosit yang mampu dipenuhi.
Widiastuti – Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Mojokerto mengatakan, permintaan trombosit tahun ini meningkat cukup tajam.
“Untuk permintaan Trombosit, tahun ini peningkatannya hampir 30 persen, terhitung sejak November 2018 sampai saat ini PMI Kota Mojokerto mampu memenuhi sebanyak 80 sampai 95 trombosit dari 150 lebih permintaan, ” terangnya.
Kata Widia, dalam sehari PMI Kota Mojokerto hanya mampu memproduksi trombosit sebanyak 16 sampai 20 kantong. Sebab pihaknya terkendalanya minimnya alat yang dimiliki.
“Kita hanya memiliki 4 lubang untuk memproduksi trombosit, sehingga hal itu menjadikan salah satu kendala untuk memenuhi permintaan di Kota maupun Kabupaten Mojokerto. Jika tak mampu memenuhi, ya kita akan rekomendasikan ke Surabaya dan Sidoarjo,” imbuhnya.
Widi juga mengatakan, PMI Kota Mojokerto tidak memenuhi trombosit dari luar, melainkan hanya Mojokerto saja. Sedangkan untuk memenuhi stok darah, PMI Kota Mojokerto sering berkeliling di luar Kota Mojokerto. Sebab masyarakat di Kota Mojokerto sangat minim untuk donor darah.
Masih kata Widi, untuk mendapatkan trombosit, pihaknya harus menunggu ada orang yang donor di kantor. Sebab trombosit bisa di proses secara langsung dengan menunggu waktu 3 jam.
Widi juga berharap, agar Walikota Mojokerto memberikan bantuan berupa alat untuk memproses trombosit agar bisa memenuhi semua permintaan. “Sebab selama ini angka permintaan trombosit di Kota maupun Kabupaten Mojokerto tidak mampu terpenuhi karena terkendala minimnya alat,” tegasnya. (adm/ats)
Baca juga :