Penipuan Motor “Modus Tabrak” Marak di Mojokerto

Korban Pelajar SMK di Mojokerto

Kasus penipuan sepeda motor dengan modus lama yakni “modus tabrak” kembali marak di Mojokerto. Kali ini menimpa Bima Darma Saputra (16), pelajar kelas XI SMK asal Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon yang harus kehilangan motor Honda Vario.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, peristiwa ini terjadi Minggu (17/02) sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Meri, tepatnya di depan SMPN 5 Kota Mojokerto. Saat itu, korban bersama 3 teman sekolahnya seusa renang di Desa Lengkong, Mojoanyar.

Saat melapor ke pihak kepolisian, Bima menceritakan, dirinya dihadang oleh 2 orang tak dikenal sekitar pukul 14.30 WIB, di jalan Meri tepatnya depan SMPN 5 Kota Mojokerto usai berenang di Desa Lengkong, Mojoanyar, Mojokerto.

” Saat itu, saya berboncengan bersama dua teman sekolah saya untuk mencari makan dan naik sepeda motor Honda Vario nopol S 6141 SL milik saya. Sedangkan 2 teman saya yang lain, berboncengan mengendarai sepeda motor berbeda.” ungkap Bima, korban penipuan saat lapor di SPKT Polresta Mojokerto.

Kata Bima, saat sampai di jalan di belakang SMP 5, tiba-tiba di hadang oleh dua orang yang tidak kenal. Pelajar kelas XI SMK asal Prajurit Kulon, Kota Mojokerto itu mengaku saat di hentikan, pihaknya di tuduh telah menabrak adik pelaku.

“Saya dituduh menabrak adik pelaku, mereka pura-pura minta klarifikasi ke saya, oleh dua pelaku. Mereka mengendarai sepeda motor Honda Vario warna merah. ” Imbuh Bima.

Merasa tak bersalah, Bima berhenti untuk meladeni permintaan klarifikasi pelaku. Pelakunya ada 2 pria bertubuh tinggi besar, salah satunya memakai kaos warna hijau. Sedangkan pelaku lainnya memakai kemeja lengan panjang warna merah bermotif kotak-kotak dan celana jeans selutut warna biru. “Logatnya mirip orang Madura, saya tidak kenal sama sekali,” ujarnya.

Setelah sempat berseteru, salah satu pelaku yang memakai kaos hijau mengajak Bima dan Bagus dibonceng menggunakan sepeda motor pelaku. Pria itu berdalih ingin mempertemukan Bima dengan adiknya yang kata mereka menjadi korban tabrak lari. Tapi, sampai di belakang SMPN 5, Bima dan temannya diturunkan pelaku. “Saya diturunkan, katanya pelaku mau menjemput adiknya dulu,” terangnya.

Sementara sepeda motor milik Bima masih berada di depan bangunan bekas warung persis di sebelah kanan SMPN 5 Kota Mojokerto. Motor Honda Vario itu dijaga dua teman korban dan pelaku yang memakai kemeja merah. ” Teman saya yang menjaga salah satunya bernama Bagas Nanda (17). Dia mengaku sempat mengobrol dengan pelaku yang memakai kemeja merah. Pria bertubuh tinggi besar itu mengaku sebagai pendatang di Kota Mojokerto.

Tidak lama berselang lama dengan alasan menunjukkan motor Bima kepada adiknya, pelaku langsung membawa lari sepeda motor Bima “Pelaku ini lalu bilang ke saya, kalau mau membawa sepeda motor Bima ke rumah adiknya. Alasannya supaya adiknya bisa mengenali sepeda motor yang menabrak adiknya itu,” ungkapnya.

“Pelaku lari ke arah simpang 5 Kenanten, saya kejar sudah tak bisa karena dia kencang banget,” kata pelajar asal Desa Sambiroto, Sooko, Mojokerto.

Ke empat pelajar satu sekolah itu baru sadar ditipu oleh kedua pria tersebut. Mereka langsung melapor ke Polres Mojokerto Kota terkait kejadian ini.

“Modus pelaku menuduh korban menabrak adiknya, pelaku pura-pura minta klarifikasi ke korban, kemudian sepeda motor korban dibawa kabur,” jelas Aiptu Eko Purwanto – Kanit SPKT Polres Mojokerto Kota. Kalau di Kota Mojokerto modus penipuan seperti ini sudah lebih dari sekali,” tandasnya. (adm/ats)

Baca juga :