Meninggalnya Jiansyah Kamal Pasa, putra sulung Bupati Mojokerto nonaktif Mustofa Kamal Pasa (MKP) dalam kecelakaan di Tol Ngawi, Rabu (20/3) petang
menjadi duka yang sangat mendalam bagi keluaga besar MKP.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, peristiwa kecelakaan ini terjadi saat Jihansyah dan sopir baru kembali dari mengunjungi salah satu perusahaan keluarga di Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan keterangan dari Sugeng Bawon (40) sopir Mazda nopol S 1075 RJ yang ditumpangi Jiansyah MKP, sesaat sebelum kecelakaan terjadi, korban Jihansyah mengantuk.
Korban yang duduk di samping sopir, beberapa kali tertidur dan posisinya bersandar ke arah sopir. Sopir yang terganggu lalu membetulkan posisinya.
Kanitlaka Polres Ngawi, Iptu Cipto Utoyo mengatakan, korban ngantuk dan bersandar ke arah sopir sebanyak tiga kali, dan saat dibetulkan itulah ada truk didepannya dan kecelakaan tak bisa dihindari. ’’Keterangan dari sopir, korban nglimpruk ke tempat kemudi sebanyak tiga kali,’’ ungkapnya.
Kata Cipto, mobil Mazda itu menabrak bak belakang truk hingga bagian depan mobil ringsek. Diduga mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan jarak dengan truk sudah terlalu dekat. “Karena membetulkan posisi, sopir kurang konsentrasi,” tambahnya.
Sementara saat kejadian, korban Jihansyah tidak mengenakan sabuk pengaman sehingga saat mobil menabrak truk tubuhnya terlempar dan terjadi benturan ke kaca depan. ’’Sopir aman karena mamakai sabuk pengaman,’’ terang Cipto.
Sesaat setelah kecelakaan, sejumlah petugas mendatangi TKP dan melarikannya ke RSI At Tin Husada Ngawi. Benturan keras di kepala Jihansyah berakibat luka parah dan pendarahan, baik dari mulut, hidung, telinga, maupun luka robek yang di tubuhnya. Hingga akhirnya korban meninggal dunia.(sma/udi)
Baca juga :