Di Rumah Duka, MKP Bupati Mojokerto Non Aktif Bersimpuh dan Minta Maaf

Putra Sulung MKP Kecelakaan di Tol Ngawi dan Meninggal

Meninggalnya Jiansyah Kamal Pasa, anak sulung Mustofa Kamal Pasa (MKP), Bupati nonaktif Mojokerto dalam kecelakaan di tol Ngawi menyisakan duka mendalam. MKP yang tiba dirumah duka sekitar pukul 04:15 WIB langsung bersimpuh di hadapan Haji Jakfaril, ayahnya dan menghampiri keranda jenazah sang buah hati.

Dari pantauan di lokasi, tampak MKP menangis dan berkali-kali mengusap setiap jengkal jasad anaknya sambil mengucapkan kata maaf berulang kali. “Maafkan papa ya nak, maaf,” ucap MKP sambil tersedu mendekap almarhum.

Selain itu, setelah jenazah almarhum dibacakan tahlil dan disholati, MKP menyempatkan diri menemui para pelayat yang datang di rumah duka. Tampak MKP bersalaman dan berpelukan dengan para pelayat. “Mohon maaf ya, mohon maaf,” ucap MKP berkali-kali.

Sementara jenazah Jihansyah Kamal Pasa yang sudah tiba di rumah duka sejak pukul 01:05 WIB dimakamkan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat pada pukul 06.30 WIB.

Kedatangan MKP di rumah duka ini juga menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat yang hadir. Karena Bupati yang dikenal dengan bapak pembangunan jalan dan dekat dengan masyarakat ini sejak April 2018 tersandung masalah hukum dan ditahan di Lapas Medaeng Surabaya.

MKP bisa keluar dari Lapas Medaeng setelah mendapatkan izin yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

Dalam pasal 81, dijelaskan Pemberian hak kepada napi, berupa izin keluar dengan alasan menjadi wali nikah, keluarga dekat meninggal dunia atau sakit keras, mengurus pembagian warisan, juga menghadiri pernikahan anak kandung.(fam/udi)

Baca juga :