Pemkot Mojokerto melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto 2018 – 2023 dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mojokerto tahun 2020. Moment ini juga sebagai wujud sinergitas antara Eksekutif – Legeslatif dalam menelurkan kebijakan untuk kemajuan warga dan Kota Mojokerto.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dalam acara yang digelar Senin (25/3) kemarin di helat di Hall Sapphire 1 – 2, Hotel Ayola, Sunrise Mall, Kota Mojokerto. Tema yang diangkat yakni ”Peningkatan Sumber Daya Manusia Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Daya Saing Perekonomian Daerah Serta Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”.
Febriana Meldyawati, Ketua DPRD Kota Mojokerto mengatakan, kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Kota Mojokerto ini untuk menyampaikan hasil dari serap aspirasi yang dilakukan eksekutif melalui dari musrenbang tingkat kelurahan, juga serap aspirasi yang dilakukan angora DPRD yang dituangkan dalam pokok-pokok pikiran DPRD. “Kami beharap usulan-usulan yang disampaikan dalam musrenbang untuk dapat direalisasikan dan tidak menjadi tahapan formalitas belaka, agar pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Melda juga mengatakan, DPRD banyak menerima aspirasi dari masyarakat, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kesejahteraan rakyat, kepegawaian, keamanan, dan ketertiban. “di bidang pendidikan kami berharap perhatian untuk sekolah inklusi agar didukung sarprasnya, supaya mereka nyaman karena mereka memiliki hak yang sama serta mendorong pemrintah untuk memberikan kesempatan kerja yang sama untuk penyandang disabilitas dilingkungan pemerintahan dan perusahaan” lanjutnya.
Selain itu, DPRD juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya sertifikasi SD-SMP yang hingga akhir tahun 2018 sudau tercatat ada 29 sekolah yang tersertifikasi sebagai aset pemerintah kota mojokerto. “Untuk bidang kesehatan, pentingnya peran puskesmas sebagai garda terdepan, juga harus ada sebuah layanan aplikasi yang menghubungkan antara puskesmas dan rumah sakit di seluruh kota mojokerto. Baik sistem rujukan, informasi ketersedian kamar, dan informasi layanan medis lainnya,” tambahnya.
DPRD juga meminta Pemkot Mojokerto member atensi serius terhadap merebaknya warga kota mojokerto yang terjangkit TBC, apalagi 25 persennya adalah TB anak. “DBD harus menjadi atensi, juga TBC yang kini 26 persennya sudah merambah ke TB anak juga harus ada penanganan serius.” PungkasMelda.(sma/ADV)
Baca juga :