Jumlah penderita TBC di wilayah Kabupaten Mojokerto terus mengalami peningkatan. Saat ini, hampir 1500 warga dinyatakan positif terjangkit TBC dan harus minum obat secara rutin selama 6 bulan.
Data Dinas kesehatan Kabupaten Mojokerto, jumlah penderita TBC positif sepanjang tahun 2018 mencapai 1.436 orang, dari jumlah itu 177 penderita dinyatakan sembuh, sedangkan 13 penderita meningkat menjadi kebal obat atau MDR serta 4 orang meninggal dunia.
Menyikapi hal ini, TB-HIV Care, ‘Aisyiyah Kabupetan Mojokerto merapatkan barisan dengan menggelar koordinasi lintas sektor untuk memperkuat jaringan penanggulangan TBC.
Safiyati, Ketua Majelis Ekonomi PD Aisiyah yang juga Kepala SSR TB-HIV Aisiyah Kabupaten Mojokerto mengatakan, saat ini TB-HIV Aisyiyah sedang menyiapkan aksi nyata untuk mengeliminasi penderita TBC.
“Ini adalah rangkaian dari TB Day, kita sudah melakukan screening massal di Car Free Day, juga akan melakukan gentingisasi dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi penderita TBC,” ungkapnya usai kegiatan CSO, Rabu (27/03/19).
Sementara Lilik Maslikhah, ketua PD Aisyiyah Kabupaten Mojokerto mengatakan, capaian TB-HIV care Aisyiyah pada tahun 2018 sudah sesuai dengan target, namun upaya eliminasi penderita TBC harus terus digalakkan.
“TB-HIV Care Aisyiyah disupport oleh Global Fund (GF) hingga tahun 2020. dan kita akan terus koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait penanggulangan TBC di Mojokerto,” tegasnya.
Sekedar informasi, junlah penderita TBC di Jawa Timur merupakan terbanyak kedua di seluruh Indonesia setelah Jawa Barat. Total penderita TBC di Jatim mencapai 57.014 orang, 3.614 diantaranya adalah penderita TBC anak dan penderita yang resistan sebanyak 239 orang.(sma/udi)
Baca juga :