Lapas klas II B Mojokerto menggelar pencanangan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Rabu (10/4/2019).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, acara tersebut ditandai pembacaan deklarasi dan penandatanganan piagam pencanangan oleh Raden Hadiwismobudi – Kalapas II B Mojokerto, yang disaksikan Ning Ita – Walikota, Perwakilan Polresta, Polres Mojokerto, Kepala Kejaksaan Negeri Kota dan Kabupaten Mojokerto serta Kepala Pengadilan Negeri Mojokerto.
Raden Hadiwismobudi, Kalapas II B Mojokerto mengatakan, dalam rangka menuju WBK/WBBM, Lapas kelas II B melakukan beberapa perubahan, diantaranya reformasi bidang ketatalaksanaan yang sudah menggunakan teknologi informasi.
” Reformasi di bidang pelayanan kunjungan kepada masyarakat, masyarakat yang berkunjung tidak dikenakan biaya. Masuk ke dalam lapas sudah disiapkan lahan parkir dan parkir gratis,” tuturnya.
Menurutnya, saat berkunjung, pengunjung Lapas juga difoto dan diambil datanya, sehingga ke depan sudah ada data. Sehingga ketika akan berkunjung cukup menggunakan sidik jari, sehingga surat bisa langsung digunakan untuk identitas pengunjung.
“Reformasi di bidang hukum, kami akan membantu keluarga yang tidak mampu yang butuh bantuan hukum, kami sudah menyiapkan pengacara gratis,” terang Hadi.
Masih kata Hadi, Lapas Mojokerto melakukan inovasi, diantaranya menggalang kreativitas produksi warga binaan berupa kerajinan tangan. “Dua produk unggulan Lapas Mojokerto yaitu sepatu kulit dan paving blok,” terangnya.
Ning Ita, Walikota Mojokerto mengapresiasi setinggi-tingginya, terkait kegiatan pencanangan zona integritas di Lapas kelas II b Mojokerto. “ Pencanangan zona integritas ini sebagai bentuk komitmen lembaga pemasyarakatan kelas II B Mojokerto menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani melalui reformasi birokrasi, yang meliputi pencegahan korupsi sekaligus peningkatan kualitas pelayanan publik,” jelasnya.
Ning Ita berharap, zona integritas ini dapat meningkatkan kinerja seluruh aparatur, dalam mewujudkan harapan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang terbaik di Kota Mojokerto. Sekaligus membangun wilayah yang bebas dari korupsi.
“Demikian pula bagi Pemerintah Kota Mojokerto beserta seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Kota Mojokerto harus punya tekad dan komitmen seperti yang dilakukan oleh Lapas Mojokerto untuk bisa membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis serta terpercaya dalam memberikan pelayanan kepada warga Kota Mojokerto tercinta,” jelasnya.
Kegiatan pencanangan zona integritas menuju WBK dan WBBM tersebut diakhiri dengan penampilan bela diri karate oleh petugas Lapas kelas II b Mojokerto dan band Lamoker. (adm/ats)
Baca juga :