411 Peserta Kejar Paket C di Mojokerto Ikuti UNBK

Ratusan peserta kejar paket C di Mojokerto mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sejak Jumat kemarin (12/4/2019).

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, sebanyak 411 peserta mengikuti ujian kejar paket C. Rata-rata mereka yakni warga putus sekolah akibat faktor ekonomi maupun Drop Out (DO).

Amin Wachid, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto mengatakan, ujian paket C itu setara dengan SMA sederajat. “ Ujian kejar paket C ini sebagai syarat bagi warga belajar untuk memiliki ijazah setara SMA,” ungkapnya.

Tahun ini di Kota Mojokerto diikuti sebanyak 36 peserta ujian kejar paket C. Seluruhnya berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mojopahit, yang menjadi satu-satunya sekolah penyelenggara pendidikan kesetaraan di kota Mojokerto.

Pelaksanaan ujian berlangsungmulai Jumat kemarin (12/4/2019) dan berakhir sampai Senin mendatang (15/4/2019). Selama empat hari tersebut, peserta harus menghadapi 7 Mata Pelajaran (Mapel), yakni, bahasa Indonesia, geografi, matematika, sosiologi, bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), serta ekonomi.

Masih kata Amin, tahun ini merupakan kali kedua penyelenggaraan ujian kejar paket C dengan menerapkan Sistem Computer Baset Test (CBT). Namun, karena keterbatasan sarana dan prasarana (Sarpras), pelaksanaannya harus menggabung di SMPN 1 Kota Mojokerto.

Kata Amin, pada pelaksanaan hari pertama kemarin relatif berjalan lancar. Sebelumnya, para warga belajar juga juga harus digembleng persiapan berupa simulasi dan latihan agar terbiasa menggunakan komputer. Apalagi, dari 36 peserta rata-rata memasuki umur di atas usia sekolah. Tercatat, UNBK kemarin juga diikuti peserta paling tua berusia 53 tahun.

Amin juga mengatakan, ujian pendidikan kesetaraan akan berlanjut di tingkat kejar paket B atau setara SMP/sederajat. Dengan berbasis UNBK, ujian akan dilaksanakan pada 10, 13, dan 14 April mendatang dengan 6 mata pelajaran.

Dalam waktu bersamaan, ujian kejar paket C juga diselenggarakan di wilayah Kabupaten Mojokerto. Dispendik setempat mencatat, ada 375 peserta yang berasal dari 18 lembaga PKBM dan pondok pesantren.

Seluruhnya juga belum melaksanakan UNBK secara mandiri. Sehingga harus menggabung ke sekolah formal lain yang memiliki sarpras untuk sistem CBT. (adm/ats)

Baca juga :