KPU Kota Mojokerto mengirim surat ke setiap masjid dan gereja di Kota Mojokerto, Kamis (25/4/2019).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, surat itu di kirim oleh KPU untuk meminta bantuan kepada Takmir Masjid dan Pengurus Gereja, dalam menggelar shalat Gaib serta Doa Kebaktian bagi para petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia maupun sedang sakit.
Saiful Amin, Ketua KPU Kota Mojokerto mengatakan, Pemilu 2019 merupakan hajat nasional, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu kata Amin, duka keluarga Petugas Pemilu dari unsur Linmas, KPPS, PPS, dan PPK hingga Kepolisian, merupakan duka cita bersama, seluruh warga bangsa Indonesia.
“Tidak hanya ke Takmir Masjid saja, kami juga meminta bantuan doa dari pihak gereja, agar mendoakan semua Petugas Pemilu yang telah meninggal, termasuk yang sedang sakit, agar diberi kesembuhan oleh Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah,” terangnya.
Surat itu sengaja dikirim hari ini, dengan tujuan saat Shalat Jumat bagi umat Islam di Masjid, maupun saat Doa Kebaktian bagi umat kristiani di Gereja yang digelar Sabtu atau Minggu. “ Shalat atau doa kebaktian bisa disisipkan, sebelum atau sesudah salat atau kebaktian,” tuturnya.
Amin juga mengatakan, bantuan Salat Gaib dan Doa Kebaktian itu diharapkan menjadi salah satu wujud solidaritas nasional, yang saat ini sedang diuji selama tahapan Pemilu 2019. Solidaritas ini diperlukan untuk merekatkan ikatan kebangsaan dan nasionalisme setiap warga bangsa-negara Indonesia. “Jangan karena Pemilu, solidaritas nasional ini hilang,” harapnya.
Di Kota Mojokerto, seorang Petugas Linmas Bernama Ismani (55), warga Lingkungan Pekuncen Gang 3, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, telah meninggal saat mengantarkan kotak suara dari TPS 03 ke Kelurahan Surodinawan. Ismani sempat dibawa ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, tepat di depan kantor Kelurahan Surodinawan. Namun Ismani sudah dinyatakan meninggal.
Selain bantuan salat dan doa, KPU Kota Mojokerto juga sudah mengirim data seorang petugas Linmas yang meninggal, dan 2 orang Petugas KPPS yang sedang sakit dan dirawat di RS ke KPU RI.
“Kami tidak bisa membantu keluarga yang meninggal maupun sakit. Tapi KPU RI saat ini sedang mengupayakan ada santunan. Kita doakan saja keluarga tetap tabah, dan santunan terealisasi,” terangnya. (sma/adm)
Baca juga :