Masyarakat di tuntut untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Sebab, wilayah Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu kawasan rawan bencana alam.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengadakan simulasi Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2019, Jum’at (26/04/2019).
Muhammad Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, simulasi kali ini di gedung BPBD yang terjadi kebakaran. ” Hari ini, gedung BPBD Kabupaten Mojokerto telah terjadi gempa hingga kebakaran. Dan puluhan korban jiwa berjatuhan karena tertimpa material bangunan hingga sesak terlalu banyak menghirup asap yang ditimbulkan dari kebakaran,” terangnya.
Proses evakuasi dilakukan oleh potensi relawan yang ada di Kabupaten Mojokerto, TNI/Polri dengan sigap, mulai pemadaman api dengan mendatangkan dua water Canon. Hingga simulasi proses evakuasi dengan Vertikal Rescue, apabila terdapat bencana kebakaran yang berada dalam gedung.
Menurutnya, simulasi ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi bencana yang hingga saat ini masih berpotensi.
” Penelitian university dari Jepang menyebutkan, orang yang selamat dari bencana merupakan dari diri sendiri mencapai 30%. 15 persen dari tetangga dan orang lewat, sedangkan petugas hanya 1%. Sehingga kalau masyarakat menunggu petugas, maka bencana akan melahapnya. ” katanya.
Zaini juga mengatakan, kebanyakan orang yang selamat dari bencana merupakan orang yang sigap dan faham yakni dirinya sendiri.
Sedangkan melihat dari beberapa kejadian bencana yang ada di Kabupaten Mojokerto, pemerintah telah melakukan evaluasi mulai menyiapkan segala sarana prasarana.
Seperti di bidang kebakaran, pemerintah akan merencanakan penambahan armada mobil pemadam kebakaran yang akan di siapkan di beberapa titik, yakni di wilayah utara sungai dan wilayah Jabung.
“Sejauh ini kan pemerintah Kabupaten Mojokerto hanya memiliki 4 pemadam kebakaran yang di bagi di dua lokasi, yakni Mojosari dan mako BPBD. Ini kita merencanakan akan menambah dan akan di taruh di beberapa titik, sehingga bila terjadi kebakaran dengan cepat bisa datang ke lokasi kejadian.” terangnya.
Masih kata Zaini, pihaknya berencana membentuk Team Reaksi Cepat (TRC) di setiap kecamatan. ” Seperti Tagana kita akan diapakan TRC di setiap kecamatan,” jelasnya. (adm/ats)
Baca juga :