Para pelaku pembobol brankas SMKN 1 Pungging, Mojokerto, ternyata bisa melancarkan aksinya dengan belajar dari youtube. Bahkan, mereka mengaku hanya butuh waktu cukup singkat dalam melancarkan aksinya.
Erik, otak pembobolan brankas SMKN 1 Pungging mengatakan, aksi itu dilakukan bersama temannya dengan waktu yang cukup singkat. ” Satu brankas 10 menit. ” ujarnya.
Sambil mempraktikkan aksinya, Erik juga mengaku, pihaknya bisa melakukan aksi seperti ini karena belajar secara otodidak dengan cara melihat tayangan di Youtube. Bahkan, aksi serupa sudah dilakukan beberapa kali, tidak hanya di Mojokerto, juga beberapa lokasi lain.
” Di SMK Pungging, hanya mencongkel bersama satu teman dengan menggunakan linggis. 1 Brankas 10 menit, kalau 2 brankas berarti hanya membutuhkan 20 menit.” katanya.
Setelah berhasil membawa kabur hasil kejahatan, keempat pelaku kemudian membaginya. ” Kalau yang di SMK Pungging kita bagi rata yakni satu anak 70 juta, kemudian sisanya kita gunakan bersama,” imbuhnya.
Sementara itu, AKBP Setyo Koes Heriyatno, Kapolres Mojokerto mengatakan, para pelaku melakukan pengintaian. Setelah kondisi dan sistem penjagaan dirasa aman, mereka baru melakukan aksinya.
” Para pelaku ini memang sudah berpengalaman, seperti saat di SMK Pungging. Sebelum melakukan aksi, salah seorang pelaku masuk dengan cara menggunakan zebo. Kemudian keesokan harinya, mereka langsung beraksi.” kata Kapolres.
Untuk barang bukti yang berhasil diamanakan berupa mobil, 2 linggis, obeng, hasil kejahatan dan 2 brankas. ” Untuk pasal, Kita kenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.” tegasnya.
Sekedar diketahui, brankas milik SMKN 1 Pungging Mojokerto yang berisi uang Rp 500 juta lebih dan tersimpan didalam ruang TU, berhasil digasak oleh pelaku pada Kamis lalu (28/3/2019). Padahal uang itu rencananya akan digunakan study wisata para siswa. (adm/ats)
Baca juga :