Wabup Mojokerto Terima Tim Verifikasi Kementrian PPPA di Puskesmas Gondang

Pungkasiadi, Wakil Bupati Mojokerto beserta Wakil Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi menerima tim verifikasi lapangan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, terkait  penghargaan kategori Pelayanan Ramah Anak (PRA) Terbaik pada UPT Puskesmas Gondang, Rabu pagi (15/5/2019).

Wabup mengatakan, PRA di puskesmas dilakukan berdasarkan pemenuhan, perlindungan, dan penghargaan atas hak-hak anak sesuai prinsip-prinsip perlindungan anak. “Prinsip perlindungan anak yaitu non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, serta penghargaan terhadap pendapat anak,” katanya.

Komitmen Pemkab Mojokerto dalam pemenuhan hak anak, juga diwujudkan dengan membentuk wadah serta dibentuk untuk mewujudkan komitmen tersebut, salah satunya yakni Forum Anak Majapahit.

Wabup menilai anak-anak masa kini telah berkembang menjadi pribadi yang lebih terbuka, kritis, namun cerdas. Diperlukan adanya suatu wadah untuk menampung dan mengarahkan.

“Anak-anak era sekarang luar biasa, confidence, dan cerdas. Berani tampil, dan berpendapat. Ini suatu kemajuan. Dunia sudah tidak step by step seperti anak tangga. Kita bahkan sudah meloncat. Terlebih dalam era milenial dan Revolusi Industri 4.0. Jadi semua harus diimbangi dengan controlling dan pengarahan yang tepat,” terangnya.

Sementara itu, Mega Yolanda, Kasubid Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan Wilayah II Kementrian PPPA RI mengatakan, PRA merupakan salah satu indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Pengukuran KLA menggunakan 24 indikator yang mencerminkan pemenuhan hak anak dan perlindungan anak dari aspek kelembagaan dan 5 (kluster) substansi Konvensi Hak Anak (KHA).

Salah satu klaster substansi tersebut yaitu klaster ke-3 tentang “kesehatan dasar dan kesejahteraan” yang diukur melalui 9 (sembilan) indikator, dimana salah satu indikatornya yakni PRA pada puskesmas.

“Puskesmas adalah sarana pertama fasilitas kesehatan, sebelum RS dan sebagainya. Jadi harus dimaksimalkan dengan baik semua sarana dan pelayanannnya,” singkat Mega.

Rombongan tim verifikasi tiba di lokasi dengan disambut gerak dan tari Aksi Anak Berani oleh anak-anak TK. Kampanye dibuat untuk mengajarkan anak sedini mungkin, mengenali anggota tubuhnya yang tidak boleh dipegang sembarang orang.

Tujuannya, untuk memberi pengetahuan dan awareness terhadap kemungkinan ancaman tindakan kejahatan asusila yang mungkin terjadi.

Dalam acara ini dihadiri juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Agus M. Anas, serta OPD terkait diantaranya Kepala Dinas P2KBP2 Joedha Hadi, dan Kepala Dinas Kesehatan Didik Chusnul Yakin. (sma/adm)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :