Guna mencegah terjadianya resiko kecelakaan pada arus mudik lebaran 2019 atau Idul Fitri 1440 H, semua pengemudi di Terminal Kertajaya Mojokerto dilakukan pemeriksaan kesehatan dan tes urine.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pemeriksaan kesehatan ini kerjasama petugas terminal Kertajaya dengan Dinas Kesehatan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan pengemudi dalam perjalanan mengantarkan pemudik, juga memastikan mereka tidak terpengaruh narkoba.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christina Indah Wahyu mengatakan, sesuai dengan instruksi Kementerian, Dinas kesehatan harus ikut serta pengamanan dan kesehatan penumpang dan pengemudi. Namun, kali ini lebih mengutamakan pengemudi yang melintas di jalur panjang.
“Kita lakukan pemeriksaan terhadap penumpang maupun supir. Untuk penumpang kita periksa dan diberi obat-obatan. Namun, untuk para sopir kita periksa tensinya dan kita beri vitamin agar saat berada di jalan lebih fokus,” ucapnya.
Pihaknya menghimbau, agar para supir selama perjalanan jarak jauh diharapkan bisa berhenti melakukan peregangan setiap empat jam sekali.
Selain tes kesehatan, pihaknya juga melakukan tes urin bagi para sopir maupun kernet. “Kalau nanti, ditemukan atau terindikasi positif narkotika, sopir wajib turun dan wajib diganti,” tambahnya.
Sementara dari puluhan sopir maupun kernet yang diperiksa, sebagian ditemukan sopir yang tensinya tinggi. “Kita harapkan, mereka bisa beristirahat dengan maksimal, agar mereka bisa lebih fokus karena membawa penumpang banyak,” pungkasnya.
Sementara dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan di terminal Kertajaya Mojokerto ini juga dipantau langsung oleh Wakil Walikota Mojokerto, Kepala Kejaksaan, Kepala BNNK, Kapolresta dan Kepala Penadilan Negeri Mojokerto.(sma/udi)
Baca juga :