Seorang anak perempuan asal Mojokerto memiliki segudang prestasi, karena memiliki bakat cukup istimewa yakni menggambar dan melukis. Bahkan, dia berhasil mengoleksi piagam dan puluhan piala yang diraihnya.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dia adalah Veshayu Tarangga Sasadhana (12) seorang anak perempuan asal Wisma Pungging Permai, Mojokerto. Anak kedua dari pasangan Wahyudi dan Novi Shanty ini sudah memiliki banyak prestasi melukis serta menggambar.
Veshayu atau yang akrab disapa Tara, telah menunjukkan hasil karyanya yang dipajang di teras rumahnya. Bahkan, sudah ratusan lebih jumlah karya lukis maupun menggambarnya. ’’Iya, itu semua hasil lukisan saya,’’ katanya.
Tara mengaku, pihaknya belajar melukis dan mengambar sejak kelas VI SD. Awalnya, memang tak pernah terbayang, hingga akhirnya mengoleksi puluhan piala dan piagam dari ajang kompetisi yang diikuti. Namun, dengan ketekunan dan motivasi tinggi, kini mampu menorehkan sederet prestasi.
Tara yang kini akan menginjak SMP sudah mampu menjuarai beberapa perlombaan maupun festival mewarnai, menggambar atau melukis. Baik di tingkat Kabupaten, Provinsi hingga nasional.
Kalau ditotal, sedikitnya ada sekitar 20-an trofi yang sudah menjadi koleksinya. Belum ditambah sejumlah piagam penghargaan. Namun Tara masih punya impian agar karyanya mampu dinikmati kalangan luas dan tidak hanya Indonesia melainkan sampai ke luar negeri.
” Keinginan yang kuat ini, tak lepas dari motivasi dan dukungan dari orang tua yang selalu ada, terlebih beberapa orang pelukis yang menjadi referensi, seperti Joni Ramelan. Satu-satunya pelukis yang karyanya termasuk dalam 36 finalis karya seni Indonesian Art Award 2008, Joni masuk final dengan menyisihkan 3.200 karya seni. Diantara 3.200 kontestan itu, 2.900 adalah lukisan,” tandasnya.
Sementara itu, Novi Shanty, ibu Tara mengatakan, kali pertama Tara ikut tampil dalam event menggambar Lions Club Internasional Peace Poster pada Oktober 2016. Meski tak mendapatkan juara di kategori usia 7-10 tahun, Tara justru tetap berkarya.
Tak butuh waktu lama atau sekitar November 2016, dia (Tara) kembali ikut lomba Superwoman Wosca di Surabaya dengan lomba median topeng. Meski tidak meraih juara satu, ajang yang diikuti dari 40 peserta profesional ini, dia mampu menyabet juara 3.
” Dari situ, dirinya semakin semangat dalam mengasah kemampuannya dalam melukis dan mengambar. Setiap mengikuti perlombaan, ia mulai sering meraih juara. Hingga akhirnya, sekarang sudah ada 21-an piala, ” tuturnya.
Menurut Novi, sederetan piala itu belum termasuk piagam penghargaan, yakni terbaik menggambar-mewarna FIFA World Cup 2018 yang digelar komunitas SS Indonesia.
Juara satu Piala Wali Kota Mojokerto lomba menggambar di ajang Al-Amin Art Competition tingkat Jatim tahun 2017. Juara 1 menggambar di ajang Festival anak Qurani 2, yang digelar Pesantren Amanatul Ummah, Pacet tahun 2019.
Termasuk mendapatkan juara 1 di ajang Hilo School Drawing Competition 2019 di tingkat Kabupaten. Event yang berlangsung akhir April lalu tersebut, Tara menyisihkan ratusan peserta perwakilan dari setiap sekolah. (adm/ats)
Baca juga :