Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA Negeri di Mojokerto dengan penerapan sistem zonasi, ternyata masih ada yang kekurangan siswa.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dari 14 lembaga SMA Negeri di Kabupaten maupun Kota Mojokerto, hanya 10 sekolah yang mampu terisi sesuai pagu. Sedangkan 4 diantaranya tidak memenuhi daya tampung, karena kekurangan jumlah pendaftar.
Kekurangan terbanyak terjadi di SMAN 1 Kota Mojokerto. Disana, kekurangan siswa sekitar 3 Rombongan Belajar (Rombel).
Imam Wahyudi, Kepala SMAN 1 Mojokerto mengatakan, tahun ini total pagu sebanyak 340 kursi atau 10 rombel. Dari jumlah itu, 12 siswa terisi pada jalur offline. Saat pendaftaran PPDB online 17-21 Juni lalu membuka sebanyak 328 kursi.
Tapi ternyata hingga diumumkan secara resmi pada Sabtu (22/6/2019), jumlah calon siswa yang tertampung hanya sekitar 214 siswa. “ Kita kekurangan 114, masih kurang 3 kelas lebih,” terangnya.
Selain itu, hal yang sama juga dialami SMAN 3 Mojokerto. Dari 288 pagu yang dibuka dalam pendaftaran online, hanya mampu menampung 222 siswa. Artinya masih ada 66 kursi atau hampir 2 rombel yang masih kosong.
Selain di wilayah Kota Mojokerto, sistem zonasi juga belum mampu mengatasi persoalan kekurangan pagu di wilayah Kabupaten Mojokerto. Salah satunya SMAN 1 Trawas gagal penuhi pagu, sebab masih ada 36 kuris yang belum terisi. Selain itu juga dialami SMAN 1 Kutorejo yang masih lowong 11 kursi. (adm/ats)
Baca juga :