Ratusan Calon Jamaah Haji (CJH) di Kabupaten Mojokerto sebelumnya diisukan fiktif. Tapi hal itu langsung dibantah oleh Barozi, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mojokerto.
Barozi menegaskan, tidak ada jemaah haji yang fiktif, mereka hanya pindah tempat tinggal.” Tidak ada jemaah haji fiktif. Data calon jemaah haji yang masuk ke kami semuanya nyata, dokumennya sah, orangnya juga ada. Akan tetapi mereka tidak melakukan pelunasan dengan berbagai alasan,” tegasnya.
Tahun ini Kabupaten Mojokerto mendapatkan kuota 2.138 jemaah haji. Namun, 343 diantaranya sampai sekarang tidak melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). “Jemaah haji yang kami berangkatkan tahun ini 1.818 jemaah. Yang tidak melunasi setelah kami hubungi ada yang sakit, ada yang tunda berangkat, alamatnya pindah. Akan kami hitung ulang pastinya berapa,” ungkapnya.
Para jemaah yang akan diberangkatkan tahun ini mendaftar sejak Desember 2010 sampai Maret 2011. Barozi menduga, isu jemaah haji fiktif muncul dari adanya ratusan jemaah yang tidak melakukan pelunasan BPIH.
Setelah diverifikasi oleh petugas Kemenag, ternyata ratusan jemaah itu berpindah tempat tinggal. Tapi dia memastikan, 343 jemaah yang tidak melunasi BPIH, tidak akan merugikan jemaah yang mengantre bertahun-tahun. Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sudah mengantisipasi kekosongan kursi dengan skema cadangan.
Sementara itu, Mukti Ali, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto mengungkapkan, sebagian calon jemaah haji yang tak melunasi BPIH merupakan orang sama dari tahun ke tahun. Dia mengaku pernah melakukan verifikasi tahun 2016. Saat itu terdapat 499 calon jemaah yang gagal berangkat karena tak melunasi BPIH.
” Kami surati, hasilnya 50an orang meninggal dunia. Surat sampai alamat, tapi sudah pindah domisili ada 174 orang. Selebihnya, alasan kesehatan dan pendampingan keluarga,” jelasnya.
Sekedar informasi, sebanyak 1.818 jemaah haji Kabupaten Mojokerto yang akan berangkat, dibagi dalam 6 Kloter. Kloter 61 dan 62 akan diberangkatkan ke tanah suci pada 26 Juli 2019.
Kemudian, kloter 63 dan 64 pada tanggal 27 Juli 2019. Sedangkan kloter 67 dan 84 akan diberangkatkan 28 Juli, serta 4 Agustus 2019. (adm/ats)
Baca juga :