Inovatif, Guru SMK di Mojokerto Temukan Pupuk Oranik Hayati Abadi “Tak Kan Habis”

Seorang guru SMK di Mojokerto berhasil menemukan pupuk organik hayati abadi yang cukup bagus untuk menyuburkan tanah dan sangat membantu para petani yang kesulitan mendapatkan atau membeli pupuk non organik.

Inovasi itu ditemukan oleh Taufikur Rohman, guru pembina di SMK Mutu, Kemlagi, Mojokerto melalui metode memanfaatkan dedek dan air leri.

Taufikur Rohman guru yang juga warga Dusun Ngares, Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto ini berhasil menemukan pupuk organik hayati abadi. disebut abadi karena pupuk ini menghasilkan mikrobaa di plasma dan tidak akan habis, tinggal menambah air leri saja.

Dia ingin mewujudkan cita-citanya untuk menjadikan tanah subur tanpa pupuk mengandung kimia. ’’Apalagi, kelangkaan pupuk terjadi setiap musim tanam tiba,’’ katanya sembari mendemonstrasikan produksi pupuk di Lapangan Desa Canggu, Kecamatan Jetis.

Dia menerangkan, pupuk hayati abadi ini dapat menyuburkan tanah. Berdasarkan hasil penelitiannya, pupuk berbahan baku air leri dicampur dedek dan air kelapa ini mengandung bakteri pseudomonas fluorescens yang dikenal dapat beradaptasi dan mengkloning dengan baik akar tanaman. Leri juga bermanfaat menghambat perkembangbiakkan pathogen.

’’Dari asas manfaat yang terkandung, leri ini sangat bagus dijadikan bahan baku membuat pupuk organik cair. Dengan pupuk ini, petani lebih ngirit 50 persen. Dan yang terpenting, pupuk ini abadi. Tak bisa habis. Kalau kita bisa mengembangkan,’’ terangnya.

Proses pembuatan pupuk ini juga sederhana. Yakni, dengan mamanfaatkan wadah galon air dan botol bekas minuman kemasan, ia bisa membuat 20 liter pupuk hayati. Komposisinya, 2 kilogram dedek, 10 liter air leri, ditambah 5 liter air kelapa, dan 1 kilogram mulase. Hasil uji laboratorium, pupuk organik hayati abadi ini aman digunakan.(sma/udi)

Baca juga :