Kondisi sekolah di Mojokerto sebagian masih banyak yang terlihat memprihatinkan. Salah satunya SD Negeri Mojoroto, Kecamatan Jetis, Mojokerto. Atap dua bangunan ambruk, siswa pun harus belajar di rumah tua.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, sedikitnya ada 44 siswa harus berdesakan belajar dalam satu ruagan. Mereka harus menempati bangunan tua yang sudah lapuk.
Bangunan itu adalah rumah dinas Kepala Sekolah yang dibangun sejak tahun 1982. Rumah itu biasanya di tempati oleh tukang kebun yang kini dipakai menjalankan proses belajar mengajar.
Setiyo Hery Susanto, guru kelas III dan IV SDN Mojoroto mengatakan, untuk siswa kelas lima dan enam, kegiatan belajar mengajarnya sementara di rumah dinas kepala sekolah. “Kelas VI berada di kamar, dan kelas V berada di ruang tamu,” katanya, Rabu (24/07/19).
Hery juga mengatakan, ambruknya atap SDN Mojoroto ini terjadi sejak tahun lalu dan hanya menyisakan tiga ruangan saja yang bisa digunakan.
“Yang memiliki ruang kelas sendiri hanya kelas 1 dan 2. Sedangian kelas 3 dan 4 digabung di ruangan ukuran 8×5 meter yang disekat dengan kayu,” tambahnya.
Masih kata Hery, Pihak sekolah sudah mengajukan anggaran pembangunan dan sudah di ACC. “Informasi terakhir, katanya tahun ini sudah dianggarkan. Informasinya bulan September nanti direalisasikan,” tambahnya.
Sementara jumlah total siswa SDN Mojokerto yang berdiri pada tahun1981 ini sebanyak 75 siswa. Dengan rincian, kelas I sebanyak 9 siswa, kalas II sebanyak 13 siswa, kelas III 20 siswa, kelas IV 12 siswa, kelas V 12 siswa dan kelas VI sebanyak 9 siswa.(sma/udi)
Baca juga :