Sejumlah bakal calon kepala desa di Mojokerto yang dinyatakan tidak lolos dalam Pilkades ramai-ramai protes kepada panitia Pilkades. Mereka tidak terima terhadap keputusan panitia.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, aksi protes para bacakades ini terjadi di Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Mereka mendatangi kantor balai desa setempat, Senin siang (2/9/2019).
Mulai Smpukul 10.00 Wib, para bacakades ini terlihat satu persatu datang ke balai desa setempat dan masuk ke ruang pertemuan untuk menanyakan keputusan panitia pilkades yang tidak meloloskannya berdasarkan seleksi administrasi.
Hingga akhirnya, pertemuan digelar pada pukul 11.30 Wib dengan disaksikan pihak kepolisian, dan pertemuan pun berlangsung alot hingga ada bacakades yang keluar meninggalkan ruang rapat.
Jumanitri, peserta bacades Centong asal Dusun Kleco, menilai, keputusan panitia pilkades tidak terbuka dan transparan. “Saya datang kemari untuk mengambil berkas yang saya kumpulkan. Saya gagal karena data pekerjaan saya di kartu keluarga tidak sama dengan data di Kartu Tanda Penduduk,” ungkapnya.
Kata Jumanitri, panitia Pilkades tidak bisa menyerahkan berkas yang ia minta dengan alasan petunjuk secara lisan dan tertulis.
Hal yang sama juga disampikan Suharnoko, bacades asal Dusun Wates yang mengaku kecewa dinyatakan tidak lolos karena data di KTP dengan KK yang berbeda. “Kami ini kan dari penilaian bacades dapat nilai 9. Kami gagal karena data di KTP dengan KK yang berbeda. Padahal itu bisa diperbaiki,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak panitia Pilkades Desa Centong, Jupriadi, ketika dikonformasi menolak untuk dimintai keterangan.(sma/udi)
Baca juga :