Di tengah situasi perekonomian dan situasi politik yang ada, Wahyu Widodo Direktur Bisnis Suara Surabaya Media mengaku, dalam mewujudkan Bistar Jazz Traffic Festival 2019 memang tidak mudah.
Wahyu Widodo yang akrab disapa Doddy mengatakan, dalam keputusan bersama jika Jazz Traffic Festival kali ini harus mengambil konsep berbeda.
“Atlantis Land jadi pilihan lokasi perhelatan even musik jazz terbesar di Indonesia Timur ini, Pilihan ini pun bukan tanpa konsekuensi. Tantangan demi tantangan muncul. Terutama dalam hal penataan layout panggung dan lain-lain,” katanya.
Menurutnya, gelaran Jazz Traffic kali ini sangat menantang karena panggung akan berdekatan dengan wahana.
“Panitia sendiri awalnya juga tidak terlalu paham bagaimana reaksi pemain di wahana itu dan dampaknya pada penampilan para musisi. Memang harus ada yang dibayar untuk sebuah inovasi,” tambahnya.
Ferdian Satyagraha Pengganti Sementara Direktur Utama Bank Jatim saat konferensi pers yang sama mengatakan, perhelatan Jazz Traffic Festival kali ini selaras dengan semangat Bank Jatim.
“Bank Jatim sebagai salah satu pendukung Bistar Jazz Traffic Festival punya divisi khusus yang konsentrasi pada inovasi,” ungkapnya.
Pindah tempatnya Jazz Traffic Festival kali ini juga sebuah inovasi. Karena itulah Bank Jatim ingin terlibat mendukung Jazz Traffic.
Sebagai Bank Pembangunan Daerah milik Pemprov Jatim, Bank Jatim menganggap jazz traffic festival sudah jadi bagian dari daya tarik Jawa Timur.
Doddy juga meyakinkan, supaya panitia berupaya semaksimal mungkin agar penonton menikmati konsep baru share and fun. (sma/adm)
Baca juga :