Proyek double track atau jalur ganda Kereta Api (KA) dikawasan Kota Mojokerto, rencananya akan dilaksanakan dalam watu dekat. Dampaknya, ada puluhan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal dibantaran rel KA akan terancam kehilangan tempat
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, setidaknya lebih dari 30 bangunan yang berdiri disepanjang bantaran rel KA, mulai Lingkungan Kedungkwali hingga Miji.
Salah satunya rumah milik Sumarlik, warga Lingkungan Kedungkwali Gang 1. Sejak awal sosialisasi akan dilaksanakan proyek double track, pihaknya mengaku pasrah jika rumahnya akan dibongkar. “Mau bagaimana lagi. Karena memang tidak ikut memiliki lahan. Jadi ya pasrah aja,” katanya.
Dari proyek double track tersebut, akan berdampak pada bangunan teras dan separo dari ruang tamu rumahnya. “Yang penting masih bisa tetap tinggal disini, meski rumahnya nanti jadi lebih sempit,” tandasnya.
Sementara itu, Didik warga Lingkungan Kedungkwali lainnya juga mengaku bingung. Karena tidak memiliki tempat tinggal lain. Sebab dia terpaksa harus merelakan seluruh bangunan rumahnya tergusur.
Didik mengaku sudah mulai mengosongkan rumah dengan mengemasi barang-barangnya. Tapi belum melakukan pembongkaran bangunan fisik, karena menunggu ganti rugi yang dijanjikan sebelumnya. “Katanya nanti ada tim penilai. Kalau memang ada ganti ruginya, langsung saya mulai bongkar,” ujarnya.
Sementara itu, Wahyudi Cahyadi, Kepala Stasiun Mojokerto memperkirakan, rencananya proyek double track akan dimulai Oktober mendatang. “Kalau untuk pelaksanaanya sudah sebulan yang lalu. Tapi pekerjaannya belum. Mungkin bulan depan (Oktober),” jelasnya.
Menurutnya, proyek double track atau jalur ganda itu merupakan segmen Madiun-Jombang. Untuk tahun ini jalur ganda itu akan disambung hingga Mojokerto. Diperkirakan akan berlangsung secara multiyears. “Nanti sampai 2020 pekerjaannya. Sementara Jombang-Mojokerto saja, nanti dilanjutkan Mojokerto-Wonokromo,” terangnya. (sma/adm)
Baca juga :