Pemkot Mojokerto harus berjuang ekstra keras untuk mewujudkan ikon sebagai kota pariwisata seperti yang digaungkan Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Hal ini karena keterbatasan sumber daya alam di kota onde-onde ini, serta minimnya destinasi wisata yang sudah ada (existing) untuk dimaksimalkan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dalam waktu dekat, Pemkot Mojokerto akan menyentuh salah satu tempat wisata legendaris, yakni pemandian Sekarsari di jalan Mpu Nala No 2 Kota Mojokerto.
Pemandian yang sudah resmi ditutup walikota ini bakal dibongkar dan dirombak menjadi destinasi wisata kekinian yang bisa menjadi ikon wisata di Kota Mojokerto.
Saat ini, pemkot dikabarkan sudah ancang-ancang akan membangun monumen artistik berupa bangunan menara yang tinggi dengan dipenuhi lampu-lampu gemerlap. Pembangunan monumen ini menggunakan dana CSR dari operator seluler.
Selain itu, Pemkot Mojokerto di tahun 2020 juga sudah menyiapkan anggaran sedikitnya Rp 6 miliar untuk merombak pemandian legendari Sekarsari menjadi Destinasi wisata dengan konsep kekinian.
Seperti kolam bermain anak yang kekinian, serta tempat nongkrong yang representatif untuk digunakan event-event para generasi millenial.
Bahkan, anggaran penguatan infrastruktur wisata ini sudah di bahas bersama DPRD dalam Kebijakan Umum Anggaran, Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Junaidi Malik, Wakik Ketua DPRD Kota Mojokerto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya plafon anggaran pembangunan Pemandian Sekarsari tersebut.
“Anggarannya sudah masuk di KUA-PPAS, tapi kita belum menerima hasil kajian dan renacana detailnya. Itu yang kami minta kepada eksekutif untuk segera disiapkan sebelum pembahasan RAPBD 2020,” ungkapnya.
Junaid juga mengatakan, pada prinsipnya, kalangan dewan mendukung upaya pemerintah kota untuk mengembangkan wisata, asalnya sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sekedar Informasi, sebelumnya Walikota Mojokerto secara resmi menutup pemandian legendaris Sekarsari. Karena pihak pengelola dinilai melakukan wan prestasi atau melanggar komitmen.
Selanjutnya, Walikota Mojokerto menyatakan kalau tempat wisata tersebut akan dirombak designnya menjadi destinasi wisata kekinian sekaligus menjadi ikon wisata di Mojokerto.(sma/udi)
Baca juga :