Hari Minggu Kualitas udara Mojokerto terburuk dan Tercemar

Hari Minggu Pagi (03/11)

Kualitas udara di Mojokerto dalam sepekan terkahir mengalami kondisi yang tidak sehat. Dan diprediksi kualitas terburuk terjadi pada Minggu, 03 Nopember 2019 pagi.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com dari situs penyedia data polusi udara AirVisual yang dirilis di beritagar.id tercatat Indeks kualitas udara (AQI) kawasan Mojokerto berada di angka 161 pada pukul 06:00 WIB, menurut permodelan AirVisual.

Catatan AQI ini lebih buruk dibanding pada hari Sabtu pagi (02/11) yang berada pada AQI 103 alias kondisi ini terbilang beresiko, Bahkan warga juga diimbau memakai masker.

Sekedar informasi, semakin tinggi data kualitas udara (AQI) menunjukkan bahwa kualitas udara semakin tidak sehat.

Dari polusi udara AirVisual mengatakan, dalam sepekan terakhir, catatan kualitas udara paling buruk di Mojokerto terjadi pada hari Kamis (31/10) pagi dan hari Selasa (29/10) pagi yang menunjukkan AQI 173.

Sedangkan kualitas udara Mojokerto paling baik terjadi pada Sabtu (02/11) pagi dengan AQI 103.

Sementara catatan AirVisual di hari Minggu (03/11), selain kualitas udara Mojokerto terburuk dengan AQI 161, konsentrasi partikel polutan dengan diameter lebih kecil dari 2,5 mikrometer atau PM2.5 di Mojokerto mencapai 75,2 mikrogram per meter kubik.

Menurut Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kualitas udara dianggap tidak sehat dan tercemar jika konsentrasi PM2,5 melebihi nilai ambang batas, 65 mikrogram per meter kubik.

Ini berarti, kualitas udara di Mojokerto dinilai tidak Sehat dan tercemar karena sudah melebihi ambang batas. Prediksi AirVisual ini tidak mempertimbangkan kejadian luar biasa seperti bencana atau aturan terkait emisi gas buang kendaraan yang ditetapkan pemerintah.

Jadi, AirVisual menyatakan prediksinya bisa saja kurang akurat terkait adanya faktor-faktor tersebut, yakni l bencana atau kejadian liar biasa.(sma/udi)

Baca juga :