Satreskrim Polres Mojokerto terus mendalami kasus dugaan pencabulan terhadap gadis berusia 15 tahun asal Jatirejo yang diduga dilakukan oknum dokter spesialis kandungan di Mojosari.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Polisi sudah periksa tiga saksi termasuk orang yang mengetahui aksi bejat sang dokter, juga orang tua korban.
Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Dewa Yoga mengatakan, pasca adanya laporan kasus dugaan pencabulan terhadap korban PL (15) asal Kecamatan Jatirejo ini, pihaknya langsung melakukan pendalaman.
“Kemarin kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap ibu korban, korban dan salah seorang yang mengatahui kejadian tersebut,” ungkapnya, Kamis (21/11/19).
Dewa juga mengatakan, proses pemeriksaan dilakukan penyidik usai dugaan pencabulan ini dilaporkan ke Unit Perlindugan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Mojokerto pada Senin 18 November 2019.
Aksi pencabulan ini diduga dilakukan pada Senin, 26 Agustus 2019 sekitar pukul 11.00 WIB di ruang praktek dokter kandungan berinisial AD (57) yang berlokasi di Jalan Raya Desa Seduri, Kecamatan Mojosari.
“Kemarin ibu korban yang melaporkan langsung kasus ini. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mencari saksi-saksi dan barang bukti untuk ditemukan untuk nanti kami gelarkan,” terangnya.
Selain itu, pihanya juga masih melakukan pendalaman untuk mencari persangkaan pasal UU, selain menggunakan UU Perlindungan anak dalam peristiwa ini.
Sementara data yang dihimpun suaramojokerto.com, kasus pencabulan ini bermula ketika korban PL (15) dikenalkan oleh AN (30) kepada dokter AD, Bahkan korban diantarkan ke tempat praktek dokter tersebut.
Disitulah, aksi pencabulan terjadi, setelah itu PL diberi uang Rp 1,5 juta oleh dokter AD, sedangkan AN diberi uang Rp 500 ribu. Kasus ini terbongkar setelah ibu korban curiga dan menanyakan ke anaknya. Kemudian kasus dilaporkan ke Polisi.
Sementara itu, dokter AD hingga kini belum bisa dimintai keterangan. Bahkan ketika didatangi ke tempat Prakteknya, dokter tersebut terkesan menghindar dan bersama sang sopir nampak langsung keluar meninggalkan tempat prakteknya. “Tidak usah mas, ini dokter mau oprasi,” ucapnya singkat.(sma/udi)
Baca juga :