Menjelang musim hujan, aliran sungai Sadar di area Kota Mojokerto telah dipenuhi enceng gondok dan tanaman air lainnya.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, enceng gondok dan tanaman air lainnya itu nampak disepanjang aliran sungai memasuki kawasan Keluarahan Meri, Kecamatan Kranggan. Termasuk dikawasan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari.
Keberadaan tanaman itu berpotensi menyumbat salura air ke permukiman, termasuk pula rumah pompa. Apalagi menjelang musim penghujan, kondisi itu juga dikhawatirkan oleh warga.
Danu Rendra, salah satu warga mengatakan, keberadaan tanaman air yang menyelimuti aliran sungai diperkirakan dari kondisi air. Dan, juga aliran air yang mengecil ketika musim kemarau. “Saat musim kemarau itu bertumbuhan, karena kualitas air sungai dan aliran yang mengecil,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu telah dilakukan pembersihan oleh sejumlah instansi terkait. Namun sebagian area di aliran sungai memasuki Kelurahan Meri hingga Gunung Gedangan masih nampak tanaman air jenis enceng gondok, kangkung, hingga teratai. Di beberapa tanggul sungai juga tumbuh tanaman pisang dan kersen.
Sementara itu, Mochamad Harun, Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto menegaskan, seharusnya aliran Kali Sadar tidak penuhi tanaman air, karena dapat menghambat aliran sungai dan terlebih lagi saat musim penghujan. “Seharusnya tidak ada tanaman air itu agar alirannya lancar,” terangnya.
Menurutnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sebagai pemangku wewenang Kali Sadar sebagai anak sungai Brantas, maka harus secepatnya melakukan pembersihan tanaman air tersebut. “Kami minta pemkot untuk mendesak pembersihan dari BBWS,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Mashudi, Kepala DPUPR Kota Mojokerto menyatakan, kebersihan Kali Sadar memang menjadi wewenang BBWS Brantas. Dia berjanji segera koordinasi bersama BBWS. “Pekan lalu sudah diawali pembersihan gotong royong pemkot, TNI-Polri dan instansi terkait. Kami akan koordinasikan lanjutan ke BBWS,” tandasnya. (sma/adm)
Baca juga :