BPBD Mojokerto Bekali Relawan ‘Teknis MFR’, Penyelamatan Paling Berbahaya

Sekitar 70 peserta mengikuti pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Penanggulangan Bencana yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sabtu (23/11/2019).

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Kegiatan itu digelar di Jalan Raya Jabon Km 02, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Materi yang disampaikan terdiri dari Medical First Responder (MFR), Materi Water Rescue dan Vertical Rescue.

Puluhan peserta itu terdiri dari beberapa unsur, mulai BPBD Kabupaten Mojokerto, relawan mitra BPBD, Tim Reaksi Cepat (TRC), Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dan unsur Pemadam Kebakaran (PMK).

M. Zaini Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, mengatakan, MFR merupakan penolong kali pertama tiba ditempat kejadian, yang memiliki kemampuan penanganan kasus gawat darurat, terlatih untuk tingkat dasar.

“Kewajiban MFR yakni menjaga keselamatan diri, anggota, tim, orang sekitar dan korban. Menjangkau korban, dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa korban, meminta bantuan,” ungkapnya.

Menurut Zaini, Vertical rescue merupakan salah satu bentuk kegiatan teknis penyelamatan korban yang paling berbahaya.

Dia juga meminta para peserta agar meningkatkan pelatihan, kerjasama tim dan komitmen individu karena merupakan hal yang terpenting yang diperlukan untuk pemulihan korban yang terjebak dalam lingkungan vertikal.

Sekedar diketahui, MFR sendiri menghadirkan narasumber dr Elvin Kristian dari RS Gatoel Kota Mojokerto. Sedangkan hari kedua diisi praktek High Angle Rescue Technique (HART), materi Water Rescue dan praktek Water Rescue. Materi HART diisi narasumber M Zainudin dan Roni dari BPBD Kabupaten Jombang.

Materi Water Rescue diisi narasumber Basuni dan Zamhari dari Komunitas Relawan Indonesia Mojokerto (KRI Mojokerto).(sma/adm)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :