Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Dinkes Kota Mojokerto Gelar Workshop Akselerasi

Sebagai upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) saat proses melahirkan, Dinas Kesehatan Kota Mojokerto menggelar workshop akselerasi penurunan AKI dan AKB di Hotel Raden Wijaya Mojokerto.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, workshop dengan tema berjuang bersama mewujudkan kesejahteraan Ibu dan Bayi ini diikuti oleh para medis, dokter dari puskesmas serta dari semua rumah sakit di Kota Mojokerto. Juga dihadiri petugas BPJS dan organisasi profesi kesehatan.

Christianan Indah Wahyu, Kepala Dinkes Kota Mojokerto mengatakan, angka kematian ibu dan bayi dalam dua tahun terakhir mengalami trend kenaikan. “Tahun 2018 ada 1 kasus kematian Ibu dan 5 kasus kematian bayi. Sedangkan tahun 2019 ada tren kenaikan, hingga bulan November ada 2 kasus kematian ibu dan 6 kasus kematian bayi,” ungkapnya.

Indah berharap, dengan workshop akselesari penurunan AKI dan AKB ini akan terpecahkan semua masalah dan kendala yang ada di lapangan selama ini. “Kita berharap, kita bisa bekerjasama dan terus belajar agar AKI dan AKB ini terus turun,” tambahnya.

Sementara seiring semakin komlpeksnya permasalahan, terutama pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Kota Mojokerto, maka Strategi yang dikembangkan mengacu pada Making Pregnancy Safer (MPS) yaitu : meningakatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di pelayanan dasar.

Selain itu, juga membangun kemitraan yang efektif, mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat, meningkatkan sistem surveilans dan monitoring serta selalu memberikam informasi KIA. Dalam workshop ini, menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi dan dibuka Wakil zwalikota Mojokerto, Ahmad Rizal Zakaria.(sma/udi)

Baca juga :