Sejumlah warga mengeluhkan penempatan tumpukan material proyek drainase di ruas jalan Semeru, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, selain dinilai memicu kemacetan dan kecelakaan, material proyek diminta untuk agar dibenahi penempatannya.
Erik Prayogo, salah satu warga mengatakan, meski material proyek itu sekarang sudah diberi tanda peringatan, namun penempatannya masih memakan jalan. “Warga Perum Magersari Indah sangat mengeluhkannya. Karena mempersulit akses kendaraan,” tandasnya.
Apalagi material proyek berupa batu kali dan tanah uruk itu ditaruh di pinggir jalan. Bahkan disebut-sebut memicu kecelakaan. “Banyak yang protes, banya masyarakat yang jadi korban kecelakaan,” paparnya.
Apalagi penempatan material proyek juga didepan sekolah. Padahal lalu lalang kendaraan juga sangat tinggi. “Yang persis didepan SMPN 9,” katanya.
Sebelumnya, Junaedi Malik, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto mengatakan, pihaknya meminta agar DPUPR mengingatkan konsultan pengawas proyek drainase itu, terutama penempatan material proyek ditepikan. Termasuk dilengkapi rambu yang peka cahaya ketika malam hari.
“Karena disitu kalau malam ruas jalan tersebut minim penerangan. Jadi kan rawan kecelakaan,” tegasnya.
Seperti diinformasikan sebelumnya, salah satu kecelakaan yang dipicu tumpukan material itu terjadi pada Jumat malam lalu (7/12/2019). Haqqu Makkabah (26) warga jalan Nangka Perum Magersari, Kota Mojokerto. dia terpersok ke material proyek yang dtempatkan di ruas sisi timur jalan raya Semeru, Kecamatan Magersari pada Jumat lalu (6/12/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.
Akibatnya, Haqqu terpaksa dilarikan ke RS Kamar Medika Empunala untuk menjalani perawatan. Bahkan kabarnya, dia dirujuk ke RSUD Soetomo Surabaya. (sma/adm)
Baca juga :