Jelang Nataru, Walikota Sidak Mamin dan Tunjukkan Hasil Rapid Test Dinkes

Walikota Mojokerto Ika Puspitasari sidak di pasar tradisional dan pasar modern untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan-bahan kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru (Nataru), Jum’at (20/12/2019).

Pasar Tanjung Anyar, menjadi sasaran pertama sidak walikota yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ruby Hartoyo serta unsur Forkompimda setempat.

Saat mendatangi lapak-lapak pedagang di pasar tradisional terbesar di Kota Mojokerto tersebut, walikota berdialog dengan pedagang dan pengunjung pasar. “Alhamdulillah, menjelang Natal dan tahun baru,stok aman. Tidak ada terjadi lonjakan harga yang signifikan. Karena supply and demand imbang,” kata walikota.

Tidak hanya stok, harga-harga, sambung Ika Puspitasari, seperti, telor, daging dan beras relatif stabil. Hanya beberapa bahan-bahan kebutuhan dapur yang terjadi kenaikan harga.

Untuk menguji kualitas, tim Dinas Kesehatan dan Disperindag melakukan rapid test beberapa ikan segar dan daging dari sejumlah lapak pedagang.

“Hasil rapid test menunjukkan semuanya negatif. Semuanya aman untuk dikonsumsi. Terpenting, justru menjaga stabilitas kualitas. Karena yang namanya daging dan ikan segar tidak bertahan lama. Jangan sampai ada pencampuran bahan-bahan kimia berbahaya, yang seharusnya tidak boleh untuk bahan konsumsi manusia,” tekannya.

Sementara itu, tim pemantau mamin dibawah kendali Dinas Kesehatan dan Disperindag yang melakukan sidak di swalayan Superindo dan Carrefour tidak mendapati mamin berbahaya.

“Baik di Superindo maupun di Carefour tidak ada temuan (mamin berbahaya),Fokus kita pada bahan olahan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat menjelang perayaan hari besar,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Christiana Indah Wahyu.

Sejumlah bahan makanan, diantaranya udang, ikan, daging sapi dan daging ayam yang didisplay di gerai pasar modern itu disampling untuk di-rapid test. Hasilnya, semuanya negatif alias aman untuk untuk dikonsumsi masyarakat. “Semua bahan makanan yang kita ambil samplingnya hasilnya negatif. Jadi kami pastikan aman,” terangnya.

Kendati demikian, pejabat berhijab ini pun meminta masyarakat lebih waspada tatkala akan membeli bahan-bahan yang dikonsumsi. “Periksa, lihat fisiknya, apakah kira-kira mencurigakan atau tidak. Kalau ada barang yang merupakan barang olahan yang dikemas diproduksi maka harus dilihat expired date nya (tanggal kedaluarsa). Karena kalau sudah melewati batas waktu expired date, dikhawatirkan keamanannya jika makanan atau minuman itu dikonsumsi,” pungkasnya.(sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :