Seekor ular akan menggigit mangsanya apabila terganggu atau terancam, karena itu adalah salah satu mekanisme pertahanannya. Baik ular yang jenis berbisa dan tidak berbisa pada umumnya menggigit saat aktif, yaitu di pagi dan sore hari.
Terkena gigitan ular berbisa, seperti jenis ular kobra, ular sendok, ular welang, ular tanah, ular hijau, ular pohon, dan lainnya, merupakan sebuah darurat medis karena bisa menyebabkan syok dan kematian.
Lalu, bagaimana cara menanganinya ?
Ketua Yayasan SIOUX Ular Indonesia, Aji Rachmat dalam tayangan Live di TV Swasta mempraktikkan penanganan pertama bila seseorang digigit ular kobra.
Kata Aji, saat terkena gigitan ular kobra, sebaiknya posisikan tubuh korban dengan berbaring. Sebaiknya, posisi gigitan ular berada lebih rendah. “Kalau terkena gigitan ular kobra, tubuh korban harus dibaringkan. Harapannya, menghambat pergerakan bisa,” ungkapnya.
Tubuh tidak boleh banyak bergerak dulu, agar “Bisa ular” tidak bergerak kemana-mana. Cara ini merupakan pertolongan pertama untuk menekan pergerakan bisa ular kobra. “Ini namanya posisi pemulihan,” jelasnya (10/12/2019).
Selanjutnya, untuk perawatan luka, hindari menyedot racun. Karena justru racun dapat masuk ke mulut dan membahayakan nyawa si penolong.
“Lukanya segera dibebat (diikat di bagian atasnya). Tapi jangan terlalu kuat, karena akan membuat pembuluh darah tersumbat. Dan korban juga dilarang banyak bergerak, ” katanya.
Kemudian, segera bawa korban ke rumah sakit secepat mungkin untuk mendapatkan serum anti ular. “Kalau di pulau Jawa, khususnya di kota-kota besar biasanya rumah sakit punya serum anti ular. Nah, salah satunya bisa untuk (menetralisir racun) ular kobra.” Ujarnya.
Bisa ular kobra, dalam hal ini King Kobra memiliki racun yang cukup kuat, bahkan bisa mengakibatkan seseorang kehilangan nyawa hanya hitungan jam. Racun kobra ini disebut neurotoksin.
Neurotoksin merupakan bisa yang menyerang saraf, terutama saraf pernapasan. Jadi, korban akan sulit bernapas.
Sementara dr. Angga Maulana juga memberi tips untuk pertolongan pertama bagi penderita gigitan ular.
– Pertama, korban dibaringkan dan tempat gigitan diposisikan lebih rendah dari posisi tubuh lainnya.
– Kedua, bersihkan tempat gigitan dan hindari membilas dengan air, kemudian tutup dengan kain kering yang bersih.
– Ketiga, lepaskan cincin atau jam tangan dari anggota tubuh yang digigit, supaya tidak memperparah anggota tubuh yang membengkak.
– Keempat, longgarkan pakaian yang dipakai, namun tidak usah sampai melepasnya. Agar saluran pernafasannya longgar.
– Kemudian, segera cari pertolongan medis atau bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
dr. Angga Maulana juga mengatakan, agar tidak memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan, atau menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah.
Jangan menggosok dengan zat kimia, atau mengompres dengan air panas atau es pada luka gigitan. Dan Jangan mengikat atau memberi torniket terlalu keras pada luka gigitan.(sma/udi)
Baca juga :